Ahad 15 Jul 2012 16:02 WIB

Waspadalah, 20 Persen Katarak Serang Usia Produktif

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Heri Ruslan
Pemeriksaan katarak
Foto: M Syakir/Republika
Pemeriksaan katarak

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyakit katarak rupanya tak hanya diderita oleh usia lanjut. Di Kota Semarang, 20 persen penderita katarak merupakan usia produktif.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono. Menurutnya, penderita katarak di Kota semarang sekitar 22.500 jiwa per tahun. Dari jumlah tersebut, 20 persen diantaranya merupakan usia produktif. "Biasanya kan katarak orang tua.

Tapi 20 persen juga usia produktif. Kalau orang masih bekerja menderita katarak, produktifitas kan menurun," tuturnya disela acara Operasi Katarak Gratis yang digelar Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) dan Bank Mandiri.

Angka tersebut pun, tutur Widoyono, hanyalah prefalensi. Di kondisi lapangan, angka tersebut lebih banyak. "Itu cuma prefalensi. Kenyataannya masih banyak lagi," tuturnya.

Oleh karena itu, dia menyambut baik pihak swasta dapat membantu pemerintah dalam mengatasi penyakit katarak. Pasalnya, menurut Widoyoo, pemerintah memiliki keterbatasan dana dan sumber daya manusia untuk menggelar operasi katarak terutama bagi warga miskin.

"Pemkot sangat welcome, menyambut baik acara gratis seperti ini (operasi katarak gratis RSISA-Mandiri). Selama ini pihak swasta banyak membantu. Kami terbatas pada sumber daya dan anggaran. Namun secara umum, kita melakukan gerakan pencegahan," tuturnya.

Adapun penyebab katarak menyerang usia muda, menurut Widoyono, memiliki banyak faktor. Tak hanya eksternal seperti terlalu sering terpapar sinar matahari, namun juga dapat dikarenakan dari internal tubuh.

"Faktor penyebabnya multi faktorial. Biasanya memang dipengaruhi usia. Namun banyak menimpa usia produktif karena multifaktorial tersebut," tuturnya.

Adapun operasi katarak gratis digelar RSISA dan Bank Mandiri, Sabtu (14/7) kemarin. Sebanyak 100 warga tak mampu penderita katarak mendapat operasi gratis. Tak biasa, operasi tersebut pun menggunakan teknik tercanggih yakni Fakoemulsifikasi. Dengan teknik tersebut, luka jahitan sangat kecil dan dapat lebih cepat sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement