Jumat 13 Jul 2012 22:00 WIB

Siaga Kekeringan, PMI Siapkan 16 Unit Penjernih Air

Ketua PMI Jusuf Kalla
Foto: Antara
Ketua PMI Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia menyiagakan 16 unit penjernih air untuk membantu masyarakat menghadapi kekeringan yang mulai melanda Pulau Jawa.

"Kekeringan sudah mulai melanda Jawa, karena itu PMI melaksanakan program seperti ini untuk membantu masyarakat," kata Ketua Umum PMI Jusuf Kalla saat mengunjungi Markas Pusat PMI di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, masyarakat yang mengalami kekeringan, terutama menjelang puasa seperti sekarang ini, akan sangat terbantu dengan program tersebut karena PMI memiliki kapasitas dalam kasus seperti itu. Dalam program tersebut, PMI telah menyiagakan 92 relawan terlatih yang berasal dari seluruh Indonesia.

Selain itu, sekitar 16 unit penjernih air beserta 35 truk tangki air juga telah disebar ke seluruh Pulau Jawa. Truk tangki air yang disiapkan berkapasitas mulai dari 3.000 hingga 10.000 liter.

Pasokan air sebanyak itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dasar warga seperti mandi, memasak dan mencuci.

"Beberapa unit penjernih air itu juga bisa langsung menghasilkan air bersih yang dapat langsung diminum," kata Kepala Divisi Pelayanan Sosial dan Kesehatan Masyarakat Markas Pusat PMI dr. Lilis Wijaya.

Namun, sebelum bisa didistribusikan ke masyarakat, kata Lilis, perlu diadakan tes kelayakan. Mobil unit penjernih air itu juga dilegkapi laboratorium untuk menguji apakah air yang disaring layak digunakan atau tidak.

"Nantinya kami akan mencari sumber air seperti sungai untuk difiltrasi menjadi air bersih, karena itu perlu laboratorium untuk menguji kelayakannya," kata dia.

Proses penyaringan untuk menghasilkan air yang bisa langsung diminum akan berlangsung dua kali sedangkan penjernihan air untuk menghasilkan air bersih berlangsung hanya satu kali.

Mesin penjernih air yang berbentuk seperti truk itu dibuat khusus dengan teknologi Jerman, Spanyol dan Amerika. Satu unit penjernih air lengkap dengan laboatorium bernilai sekitar Rp 700 juta.

PMI menyatakan penanganan kebutuhan air bersih saat ini masih fokus di Pulau Jawa untuk selanjutnya diterapkan di daerah lain. Selain karena penduduk di Pulau Jawa paling banyak, beberapa daerah juga telah mengalami kekeringan seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement