REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengaku yakin memandang pilpres mendatang. Bagi PKS, katanya, pilpres bukan hal yang sulit diikuti.
''Dengan track record yang terjadi dalam pilkada DKI, bahwa terjadi konsolidasi di dalam internal PKS yang sangat luar biasa,'' katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (13/7).
Mengacu pada hasil penghitungan cepat (quick count) berbagai lembaga survei, Hidayat yang menjadi cagub dari PKS dipastikan tidak akan lolos ke putaran kedua pemilukada DKI Jakarta. Dengan perolehan sekitar 11 persen, Hidayat harus puas berada di posisi ketiga setelah Joko Widodo (Jokowi) dan Fauzi Bowo (Foke).
Meski kalah, Hidayat melihat PKS justru mengalami peningkatan kondolisasi nasional dan internasional yang luar biasa. Hal itu yang dianggapnya akan jadi modal besar bagi pileg 2014. Sehingga dapat ikut mengusung calon pada pilpres.
''Kalau atmosfer konsolidasi yang sangat solid ini tetap bisa dijaga maka 2014 sangat kita yakini perolehan PKS akan naik,'' ungkap mantan ketua MPR tersebut.
Untuk itu, ujarnya, PKS akan memperhatikan perkembangan revisi RUU 42/2008 tentang pemilihan presiden. Khususnya pasal mengenai ambang batas pengajuan capres.
Kalau ternyata syaratnya memungkinkan, ia yakin PKS tak akan ragu untuk mempertimbangkan mengajukan calon sendiri.
''Pilkada ini memberikan efek luar biasa terhadap PKS. Yaitu kondolidasi di dalam yang begitu massif. Dukungan kami bahkan datang dari luar negeri dari lima benua,'' pungkas anggota Komisi I DPR tersebut.