REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republika Indonesia, Agung Laksono mengatakan, dunia mengakui keberhasilan program keluarga berencana (KB) dalam menurunkan angka kelahiran di Indonesia. Hal itu disampaikan Agung Laksono usai menghadiri KTT Keluarga Berencana yang diadakan Pemerintah Inggris dan Bill & Melinda Gates Foundation dan UNFPA di Conference Centre Ratu Elizabeth II di Westminster, London, Kamis (12/7) waktu setempat.
Pertemuan tingkat tinggi KB itu dihadiri beberapa kepala negara dan para menteri kesehatan dari seluruh dunia yang merupakan pertemuan internasional pertama dalam pengendalian kelahiran sejak konferensi PBB di Kairo pada 1994 silam.
Agung mengatakan, dalam KTT KB itu, Indonesia menjadi salah satu dari lima pembicara yang menyampaikan makalahnya. Agung menyampaikan, falsafah 'gotongroyong' yang sangat populer di Indonesia dalam mengatasi kelahiran itu, yang berarti berbagi semua tanggung Jawab masyarakat.
Menurut Menko, gotong royong di Indonesia sejak tahun 1960-an sudah menjadi suatu kekuatan. Pada saat itu tingkat kesuburan di Indonesia cukup tinggi 5,6 kelahiran yang berdampak tidak saja pada keluarga, tetapi juga pelayanan publik yang dapat melumpuhkan negara.
Dengan bergotong royong program keluarga berencana di Indonesia berhasil menurunkan tingkat kelahiran menjadi hanya 2,3 kelahiran dari 100 juta kelahiran. Dikatakannya, keberhasilan ini tidak lepas dari adanya partisipasi masyarakat di wilayah pedesaan pada 1970 silam.
Indonesia merekrut pekerja di lapangan sebanyak 40 ribu dan 100 ribu relawan dalam memberikan pelayanan di klinik yang berada di pedesaan. Para pekerja lapangan dan relawan berkunjung ke rumah untuk mendiskusikan metode KB, memberikan konseling dan membuat rujukan ke Puskesmas. Indonesia juga melancarkan kampanye yang inovatif, dengan tema keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera.
Menurut Agung, selain itu Indonesia juga sangat berkomitmen menurunkan tingkat kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi dengan memberikannya secara gratis untuk semua pasangan di tujuh propinsi: Aceh, Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara. Dalam kesempatan itu Agung juga mengadakan pertemuan dengan Melinda Gates dan mengajaknya untuk datang ke Indonesia menyaksikan keberhasilan program keluarga berencana di Indonesia.