Kamis 12 Jul 2012 10:42 WIB

Investasi Kereta Layang Bekasi-Slipi Capai Rp 10 Triliun

Kereta Layang
Foto: allposters.co.uk
Kereta Layang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya Persero (HK) memproyeksikan pembangunan kereta layang Bekasi-Slipi sepanjang 22 km membutuhkan investasi sekitar Rp10 triliun. Sebelumnya PT Hutama Karya menyatakan memiliki konsep membangun kereta layang di atas tol dari Bekasi ke Slipi

Menurut Direktur Utama HK, Tri Widjajanto Joedosastro, konstruksi pembangunan kereta layang ini diharapkan berasal dari pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Ya mungkin, setelah disubsidi harga tiketnya menjadi Rp9.000 dan itu salah satu alasan menggunakan dana APBN," kata Tri Widjajanto saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, rencana pembangunan kereta layang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Kereta layang Bekasi-Slipi pun menawarkan model transportasi intermoda yang menggabungkan seluruh konsep transportasi darat.

"Satu stasiun menjadi titik temu antara kereta listrik dengan busway, KRL. Nanti, sentralnya di Cawang," tuturnya.

Untuk merealisasikan pembangunan kereta layang ini, Hutama karya akan berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia Persero. Tahap pertama, pembangunannya dimulai dari Bekasi-Slipi. Kemudian, Bogor-Cawang-Slipi, Slipi-Serpong, serta Serpong-Bandara Soekarno-Hatta.

"Namun, pembangunannya akan bertahap. Yang pasti model transportasi intermoda ini terintegrasi, mulai dari kereta listrik, busway, hingga MRT," paparnya.

Pembangunan kereta layang ini, lanjutnya, akan menggunakan median jalan tol yang selama ini tidak dimanfaatkan. Artinya, pembangunan kereta layang dipastikan tidak mengganggu pengguna jalan tol. Intinya, kereta layang diharapkan mampu mengangkut orang dengan jumlah banyak.

Ia mengakui rencana pembangunan kereta layang ini mengadopsi apa yang telah diterapkan di negara-negara maju. Kereta layang akan menggunakan tenaga matahari (solar cell) yang ramah terhadap lingkungan.

"Ya, konsepnya jalan kereta api tapi listrik. Kami usulkan sesegera mungkin, sudah diskusi dengan instansi terkait bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku terkesan dengan konsep pembangunan kereta layang milik Hutama Karya. "Saya sudah lihat konsepnya. Sangat bagus dan dapat mengatasi kemacetan Jakarta," tutur Dahlan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement