Rabu 11 Jul 2012 12:51 WIB

Haryanto Dimakamkan Secara Militer

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Haryanto Dhanutirto
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Haryanto Dhanutirto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Jenazah Mantan Menteri Perhubungan era Soeharto, Haryanto Dhanutirto, dimakamkam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Bandung, Rabu (11/7).

Dari pantauan Republika, tampak ratusan pelayat memenuhi tempat pemakaman. Beberapa rekan kerja dari ITB juga tampak hadir. Haryanto dimakamkan secara militer yang diawali dengan upacara penghormatan diiringi tembakan sekali ke udara. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menjadi inspektur upacara pada pemakaman Haryanto ini.

Haryanto memeroleh tanda jasa Bintang Mahaputra Adi Pradana dari Presiden, tanda kehormatan dari Belanda, dan Prancis. "Atas nama negara, kami lepas Prof.Haryanto yang memberi jasa kepada negara," kata Ahmad Heryawan.

Haryanto yang lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 14 Agustus 1939 ini karirnya memang dihabiskan sebagai pengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB). Haryanto juga mengetuai Ikatan Sarjana Farmasi (ISFI) Jawa Barat.

Sebelumnya karir Haryanto dimulai dari bawah hingga menempati posisi puncak menjadi Ketua Majelis Wali Amanat IPB dan Guru Besar di ITB. Beliau juga aktif memberi bimbingan kepada mahasiswa S1 dan S2.

Haryanto tutup usia pada Selasa (10/7) sore pukul 15.05 WIB di RS MMC, Kuningan, Jakarta. Salah satu pendiri Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) merupakan anak keenam dari sebelas bersaudara. Ia meninggalkan satu orang istri, satu putra, satu putri, empat cucu dan satu orang buyut.

Haryanto pernah beberapa kali menempati jabatan strategis di Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT). Lulusan Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung ini merupakan anggota Dewan Pertimbangan DPD Golkar (1985-1987). Dia juga pernah menjadi anggota DPR-RI (1977-1978), dan MPR-RI (1982-1987).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement