Selasa 10 Jul 2012 22:28 WIB

Wamenag: Haryanto Paduan Teknokrat, Ulama dan Intelektual

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Haryanto Dhanutirto
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Haryanto Dhanutirto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Wakil Menteri Agama, Nasarudin Umar, bangga pernah mengenal dekat almarhum Mantan Menteri Perhubungan Kabinet Pembangunan Kabinet Pembangunan VI, Haryanto Dhanutirto. Menurutnya, Haryanto adalah paket komplit yang mewakili kaum teknokrat, ulama dan intelektual.

"Saya kenal dekat dengan beliau. Selama hidupnya ia menunjukkan kecintaan terhadap agama yang tinggi, walau bukan berlatar pendidikan pesantren,"kata Nasarudin saat dihubungi Republika, Selasa (10/7).

Haryanto, katanya, seorang yang sangat disiplin terhadap agama. "Beliau sangat konsisten terhadap agama, ini dibuktikan dengan kebersahajaan dia,"katanya. Haryanto juga dianggap contoh positif bagi generasi selanjutnya. "Ia sangat dekat dengan siapapun sehingga ia tidak punya lawan politik dari manapun,"katanya.

Masyarakat perlu mencontoh keistiqomahan Haryanto. "Haryanto simbol dari kebangsaan, intelektual dan keagamaan,"katanya.

Sebelumnya, Haryanto meninggal di RS MMC, Jakarta, karena sakit. Saat ini jenazah Haryanto masih berada di RS MMC. Selanjutnya akan dibawa ke rumah duka di Lembang Bandung.

Haryanto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 14 Agustus 1939. Karirnya dihabiskan sebagai pengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB). Beberapa kali dia juga menempati jabatan strategis di Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT).

Lulusan Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung ini merupakan anggota Dewan Pertimbangan DPD Golkar (1985-1987). Dia juga pernah menjadi anggota DPR-RI (1977-1978), dan MPR-RI (1982-1987). Selama menjabat anggota MPR-RI itu, Haryanto juga mengetuai Ikatan Sarjana Farmasi (ISFI) Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement