REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Barat meminta agar para pengamat politik tidak memperkeruh suasana di internal partai Golkar. Permintaan itu terkait penetapan bakal calon gubernur Jabar dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Mereka itu tidak tahu secara persis tentang pencalonan gubernur di Golkar, hal tersebut diatur dalam juklak No 13 DPP Partai Golkar. Dan saya tegaskan jika pencalonan saya sudah sesuai prosedur," kata Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Irianto MS Syaffiudin di Kota Bandung, Selasa (10/7).
Yance, sapaan akrab Syaffiudin, juga mengkritik sikap dari pengamat politik yang dinilainya banyak ikut campur dalam persoalan internal partainya. Ia mencontohkan seperti komentar yang menyatakan tidak ada transparansi dalam bursa pencalonan cagub Jabar dari partainya.
Dijelaskannya, partainya secara terbuka membuka kesempatan bagi kader Partai Golkar untuk maju pencalonan diri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013. Secara pribadi, kata Yance, dirinya mempermasalah, jika ada kader lain yang ingin maju di Pilgub Jabar. Pasalnya, hal tersebut merupakan bagian dari berpolitik dan demokrasi.
"Saya juga secara demokratis maju dalam pencalonannya. Silahkan saja kalau maju, asal sesuai tahapan prosedur dari partai," kata dia.
Lebih jauh Yance mengatakan, pengamat politik menilai atau memberikan komentar dari segi pertarungan Pilgub Jabar merupakan hal yang lumrah. Namun, jangan sampai masuk ke internal partai masing-masing.
"Saya melihat ada upaya pemecah belah melalui pernyataan para akademisi ini. Saya tidak merasa ambisi maju dalam meraih kursi Jabar 1. Silahkan saja kalau memang dari Golkar ada yang layak, ini merupakan dukungan rakyat jabar yang harus diwujudkan," ujar Yance menandaskan.