REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pasca mundurnya Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Halida Hatta dari Gerindra, muncul kabar perpecahan di partai berlambang kepala Rajawali ini. Halida disebut-sebut mundur karena sudah tidak sejalan dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subiakto.
Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Achmad Muzani kepada Republika membantah isu perpecahan di internal Gerindra. Menurutnya pengajuan mundur Halida murni karena kesibukan pekerjaan. "Saya pastikan tidak ada perpecahan di Gerindra," kata Muzani, Senin (9/7), di gedung DPR-RI Jakarta.
Muzani menyatakan saat ini pekerjaan Halida tidak membolehkan yang bersangkutan mengikuti kegiatan politik. Halida sendiri, kata Muzani, sudah bertemu Prabowo. "Pertemuannya baik sambil makan bersama," ujarnya.
Sementara itu anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat membenarkan bila mundurnya Halida karena faktor kesibukan pekerjaan. Martin meyakinkan mundurnya Halida bukan karena putri proklamator Hatta itu ingin pindah perahu politik. "Saya yakin tidak akan (pindah partai). Saya kenal Bu Halida," katanya.
Menurut Martin selama menjabat sebagai pengurus Gerindra, Halida adalah kader yang baik di partai. Martin juga memastikan bahwa tak perselisihan antara Prabowo dengan Halida. "Tidak mungkin ada perselihan. Prabowo itu hormat sekali dengan anaknya Bung Hatta," ujarnya