Ahad 08 Jul 2012 17:13 WIB

Warga Miskin Keluhkan Mahalnya Tanah Makam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Dewi Mardiani
Komplek pemakaman
Foto: REPUBLIKA
Komplek pemakaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahalnya harga tanah permakaman di DKI Jakarta bisa mencekik warga miskin. Keluhan ini sering diutarakan warga sekitar Tempat Permakaman Umum (TPU) Semanan Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Harga rata-rata satu kuburan yang termurah adalah Rp 600 ribu dan yang termahal mencapai Rp 1 juta. Namun harga termurah itu tetap saja tak dapat terjangkau oleh warga miskin jika mereka meninggal nanti.

Salah seorang warga asli Semanan, Muchsin (43 tahun) mengeluhkan hal ini. Dia merasa bahwa aturan pemerintah mengenai tanah wakaf permakaman yang dikelola oleh pemerintah sejak tahun 1980-an tidak memihak warga miskin. Sejak tanah wakaf diambil alih oleh pemerintah tak pernah ada pemberitahuan sejak awal. Bahkan pemegang surat-surat wakaf dari keturunannya langsung pun tidak diberitahu.

"Harusnya kan ada subsidi dari pengelola TPU untuk warga miskin, yang sudah bayar uangnya kan bisa disisihkan untuk mereka, ini sama sekali tidak ada," ujar dia, Ahad (8/7).

Warga Semanan sudah sering melaporkan hal ini kepada pihak terkait namun tidak ada keberlanjutan untuk bantuan biaya permakaman bagi warga miskin. Muchsin pun menjelaskan tidak banyak warga miskin di daerah ini yang berani untuk berterus terang mengeluhkan langsung pada pemerintah tentang keberatan biaya permakaman.

Dia berharap, pemerintah setidaknya mengurangi biaya kuburan untuk warga miskin di daerah Semanan. Paling tidak dapat diambil dari biaya permakaman yang kelasnya VIP atau warga luar Semanan. Ketika Republika menghubungi Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Permakaman Jakarta Barat Jansen Saragih, sampai saat ini belum dapat dikonfirmasi terkait dengan keluhan warga Semanan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement