REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekayaan alam Indonesia sepertinya tak habis diekploitasi. Para peneliti mengembangkan riset terhadap potensi perairan di Indonesia yang ternyata menghasilkan obat malaria.
Malaria adalah penyakit ganas yang setiap tahunnya merenggut 1,5-3 juta nyawa penduduk dunia. Berdasarkan eksplorasi terakhir terhadap spons laut Xestospongia yang tumbuh di Perairan Papua, ternyata spons tersebut sangat berpotensi melawan Plasmodium falciparum--penyebab penyakit malaria.
Peneliti Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi (B2RP2B) Kelautan dan Perikanan, Ekowati Chasanah dan Murtihapsari, mengatakan, potensi spons asal Papua yang ditemukan di tiga lokasi berbeda kaya akan senyawa metabolit alkaloid--yang bersifat antimalaria.
Saat ini obat baru bagi malaria sangat dibutuhkan karena Plasmodium sudah mulai resisten terhadap obat klasik yaitu Chloroquine. Di Indonesia, kasus malaria masih tinggi dengan data pada akhir 2007 terdapat 1,14 juta kasus malaria di 396 kabupaten.