REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri, produsen biskuit dan sirup kebanjiran permintaan produk. Hal ini membuat manajemen pabrik menambah jam kerja pada para pekerja.
"Permintaan produk biskuit dan sirup menjelang Bulan Ramadhan mencapai 200 persen sehingga produsen harus menambah jam kerja dari satu 'shift' menjadi tiga 'shift'. Tingginya permintaan karena meningkatnya jumlah parsel atau bingkisan menjelang Idul Fitri," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani di Jakarta, Jumat.
Franky menjelaskan, pada bulan puasa telah terjadi perubahan pola makan sehingga konsumen banyak membeli sirup dan biskuit.
"Peningkatan permintaan biskuit dan sirup terjadi karena perubahan pola makan konsumen. Selain itu, konsumen banyak mempersiapkan biskuit untuk sajian di hari raya Idul Fitri," paparnya.
Sedangkan untuk permintaan produk roti di pasar dalam negeri, ucapnya, akan mengalami penurunan sebesar 30 persen.
"Permintaan roti pada bulan puasa dan hari raya Idul Fitri akan menurun akibat perubahan pola konsumsi konsumen," paparnya.