REPUBLIKA, TRENGGALEK -- Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, menyebut tradisi makan tiwul atau gaplek sebagaimana biasa dilakukan sebagian masyarakat Jawa, khususnya di Kabupaten Trenggalek, sebagai sesuatu yang keren. Tiwul patut dilestarikan dalam rangka diversifikasi pangan.
"Jangan pernah malu untuk makan gaplek. Makanan ini juga keren kok, sama seperti halnya nasi," cetusnya saat menyampaikan sambutan dalam acara panen raya padi hibrida dan pencanangan penanaman tanaman kedelai dan jagung di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa.
Rusman menyerukan masyarakat tidak melulu bergantung pada konsumsi nasi (beras). Menurutnya, unsur kabohidrat pada ubi-ubian, terutama singkong dan ketela pohon hampir sama dengan beras. Keengganan masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi bahan makanan nonberas lebih dikarenakan faktor gengsi yang terlalu tinggi.
"Jangan sombong. Jangan karena makan tiwul, singkong dan semacamnya, maka kita kemudian merasa rendah derajatnya. Itu tidah begitu,'' katanya. ''Ini adalah kearifan lokal yang harus diangkat kembali."