REPUBLIKA, GORONTALO -- Sekertaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bone Bolango, Syahrun Malapu, mengatakan bahwa pemahaman masyarakat setempat tentang donor darah masih minim. Minimnya pemahaman tersebut berdampak pada kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk mendonorkan darah mereka demi kemanusiaan.
''Hal itu terbukti dengan kenyataan yang terjadi di unit transfusi darah yang selalu mengalami kekurangan stok,'' kata Syahrun.
Dari hasil penilaian oleh pihaknya, kata Syahrun, masyarakat cenderung keliru menafsirkan proses transfusi darah. Kekeliruan tersebut dapat dilihat dari anggapan masyarakat bahwa darah yang mereka donorkan nantinya akan diperjualbelikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
''Itu terjadi saat ada seorang warga yang pernah mendonorkan darahnya itu membutuhkan darah. Dia harus membayar ke pihak Unit Transfusi Darah atau Rumah Sakit,'' kata Syahrun.
Padahal, kata Syahrun, pembayaran hanya untuk biaya kantong darah. Oleh karena itu, pihaknya bertekad untuk aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang mekanisme dan pentingnya donor darah.