Senin 02 Jul 2012 14:38 WIB

BPBD Padang Hentikan Pencarian Dua Pendaki Gunung Marapi

Pendaki gunung (ilustrasi)
Foto: Republika
Pendaki gunung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam menghentikan pencarian dua pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Marapi, Sumatera Barat.

"Pencarian tersebut mulai dihentikan pada Minggu (1/7)," kata Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Rinaldi, Senin.

Menurut dia, pencarian dihentikan berdasarkan keputusan bersama tim relawan setelah masa tanggap darurat diperpanjang selama tiga hari itu telah berakhir, Minggu (1/7) sore.

"Ditingkat masyarakat umum dan para pecinta alam, pencarian kedua pendaki itu masih berlangsung. Meski pencarian tidak secara resmi dari BPBD, namun mereka tetap melaporkan perkembangan di lapangan kepada BPBD," katanya.

Kedua pendaki yang dilaporkan hilang itu masing-masing Abdul Hafidz (19) warga Sanjai Banto Darano, Kota Bukittinggi dan Alfian (16) warga Kamang Magek, Kabupaten Agam.

Masa tanggap darurat seminggu yang semula berakhir 28 Juni 2012 sudah diperpanjang melalui keputusan rapat evaluasi bersama tim relawan. Rapat evaluasi memutuskan masa tanggap darurat diperpanjang selama tiga hari, yang berakhir Minggu (1/7) sore.

Pencarian kedua pendaki telah dipusatkan di seputaran pucak gunung dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun keduanya masih belum ditemukan. Pencarian di bawah 1.800 mdpl telah dilakukan dengan menelusuri hampir seluruh hutan di Marapi, namun tidak berhasil menemukan keduanya.

Sebanyak 125 relawan telah dilibatkan mencari kedua pendaki yang melakukan pendakian pada 19 Juni 2012 itu.

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumbar. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.

Setiap pergantian tahun, gunung yang tingginya 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu selalu ramai oleh pendaki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement