Senin 02 Jul 2012 05:13 WIB

Kopi Robusta Dairi Menghilang di Pasaran

Biji Kopi (Ilustrasi)
Biji Kopi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDIKALANG -- Kopi robusta asal Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, dewasa ini mulai menghilang dari pasaran, sehingga konsumen maupun masyarakat yang menyukai bubuk minuman itu kesulitan mendapatkannya. Salah seorang petani kopi asal Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Entah Manik (56 tahun), Ahad (1/7), mengakui hal itu.

Dikatakannya, kopi jenis robusta itu mulai ditinggalkan atau tidak ditanam lagi oleh petani. Dia mengatakan, para petani beralih pada jenis kopi arabika yang biasa disebut kopi "ateng" (batangnya pendek).

Hilangnya kopi robusta dari pasar, menurut dia, sesuai dengan perkembangan zaman dan petani yang ada di beberapa kecamatan Kabupaten Dairi yang menganggap tanaman kopi jenis itu tidak cocok lagi dibudidayakan. "Ini juga sempat mengganggu pasaran komoditi kopi itu khususnya di Kabupaten Dairi dan umumnya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut)," kata Manik.

Dia mengatakan, peremajaan tanaman kopi di kabupaten itu, wajar dilakukan petani, mengingat sudah berusia 25 tahun dan kedaluarsa. Sedangkan tanaman kopi tersebut, usianya yang wajar adalah 10-15 tahun, dan masih dapat berbuah. Namun, jelasnya, kalau sampai ada tanaman kopi usianya mencapai 25 tahun, jelas saja tidak dapat lagi berbuah. Dan tanaman seusia itu sudah tua dan lebih baik dibongkar.

"Tanaman kopi yang seusia itu, hanya menyemak-nyemakkan lahan perkebunan milik kita, dan cabut saja," ucap dia.

Lebih lanjut dia menambahkan, kopi yang saat ini banyak dikembangkan oleh petani di beberapa desa di Kabupaten Dairi itu adalah jenis kopi ateng.

Sebab, menurut dia, pada usia dua tahun kopi arabika alias kopi ateng sudah dapat berbuah dan hasilnya bisa dimanfaatkan, serta diolah menjadi bubuk kopi. Pokoknya kopi arabika itu sangat banyak digemari saat ini di Kabupaten Dairi. Dan petani di daerah itu banyak yang kelihatan menanam kopi arabika," ujarnya.

Data yang diperoleh menyebutkan, Kabupaten Dairi memiliki seluas 8.709 hektare tanaman kopi robusta dan produksi 2.605 ton. Tanaman kopi robusta itu banyak terdapat di Kecamatan Sidikalang, Sitinjo, Berampu, Perbuluan, Sumbul, Silima, Pungga-pungga, Lae Parira, dan Siempat Nempu.

Di daerah lainnya juga ditemukan kopi jenis ini, seperti di Siempat Nempu Hulu,Siempat Nempu Hilir, Tigalingga, Gunung Sitember, Pegagan Hilir, dan Tanah Pinem. Selain itu, wilayah Kabupaten Dairi adalah 192.708 hektare, terdiri dari 15 kecamatan, 7 kelurahan dan 141 desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement