Ahad 01 Jul 2012 09:20 WIB

Pengusaha Desak Kerja Sama NTT-Australia

Frans Lebu Raya
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Frans Lebu Raya

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Bersama Forum Pengusaha Nusa Tenggara Timur-Northern Territory (Australia Utara), Ferdi Tanoni, mendesak Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk membangun kembali kerja sama komplimenter dengan Australia Utara. Kerja sama ini sudah terhenti sejak 12 tahun lalu.

"Kerja sama komplimenter yang saling melengkapi (complimentary cooperation) ini penting dibangun kembali untuk menindaklanjuti berbagai perjanjian dan kesepakatan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Australia Utara maupun antara Pemerintah NTT dengan Australia Utara," katanya di Kupang, Ahad (1/7).

Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) mengemukakan pandangannya tersebut kepada para wartawan sehubungan dengan keikutsertaan Gubernur NTT dalam rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengunjungi Darwin, Australia Utara pada 2-4 Juli 2012 untuk menghadiri Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting (pertemuan tahunan pemimpin Indonesia-Australia).

Mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu menegaskan, jika Gubernur Frans Lebu Raya tidak dapat mengaktualisasikan kerja sama dimaksud maka kunjungan ke Darwin tidak ada manfaatnya bagi daerah dan masyarakat NTT.

Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongan akan bertolak menuju Darwin, Australia, pada 2 Juli 2012. Kunjungan kerja itu dalam rangka "The 2nd Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting" yang berlangsung pertama kali di Bali pada 20 November 2011.

Kunjungan kepala negara ke negeri Kanguru itu lebih difokuskan pada upaya peningkatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi. Tujuannya adalah untuk mendorong interaksi ekonomi dan konektifitas yang lebih tinggi antara kawasan Indonesia bagian timur dengan wilayah Northern Territory di Australia. Pertemuan antara para pemimpin Indonesia-Australia ini juga untuk mengevaluasi tindak lanjut dari kesepakatan pertemuan sebelumnya di Bali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement