Jumat 29 Jun 2012 15:53 WIB

Bir yang Ini Menyehatkan Lho

Rep: Andi Mohamad Ikhbal/ Red: Hafidz Muftisany
Bir Pletok
Foto: casavina.com
Bir Pletok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Warna kecoklatan kayu secang pada segelas minuman disajikan dingin oleh sebuah kedai betawi Sirih Dare, kawasan Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran, Jakarta Timur, Sabtu (23/6).

Siapa yang mengira minuman herbal dari rempah-rempah ini disebut ‘bir’. “ini bukan bir dari minuman keras, ini Bir Pletok,” kata Iwan (40), penjual minuman tersebut.

Rasa manis dari gula pasir bisa dirasakan secara pas di ujung indra pengecap kita. Campuran jahe dan lada benar-benar membuat minuman ini terasa hangat di dada, belum lagi perasan sereh, biji pala, kapu laga, kayu manis, daun pandan dan jeruk purut yang menjadikan rasa serta aroma Bir Pletok layaknya sebuah Bir. “kite justru sehat bukanye mabok,” ungkapnya menjelaskan.

Awalnya pada tahun 1880-an, minum keras memabukan yang dibawa bangsa Belanda saat itu mulai tenar di tanah Betawi. Namun suku bermayoritas Islam tersebut menolak mentah-mentah budaya barat yang dinilai merugikan warganya, sehingga mereka mencari rempah-rempah herbal pengganti bir, yang tidak hanya menghangatkan namun justru menyehatkan.

Hampir 40 tahun minuman ajaib ini tidak lagi banyak dikenal orang karena produksi bir yang telah bebas dipasarkan. Orang-orang betawi yang mengenal sejarah penolakan bir saat itu, kembali membudidayakan Bir Pletok yang sudah hampir punah tersebut, sehingga masyarakat lebih populer dengan Bir Pletok ketimbang bir minuman keras.

Hampir 10 tahun terakhir ini, banyak orang-orang betawi yang mensosialisasikan bir herbal ini di kalangan masyarakat malam.

Alhamdulillah, Bir pletok udeh banyak yang tau,” kata Iwan. Menurutnya warga asli Betawi yang peduli akan kelestarian budayanya, kini banyak membangun toko makanan dan minuman khas masyarakat mereka, salah satunya Sirih Dare.

Kalo mau nikah pake adat betawi dan segale tata rias asli betawi, kite buke konsultasi,” jelas Iwan.  Iwan tidak menyebutkan harga yang dijualanya untuk ukuran acara-acara tersebut, namun minuman yang dia jualnya seharga Rp 25 ribu per liter nya itu, kira-kira bisa menghabiskan lebih dari 25 botol untuk takaran 1 gentong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement