REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Analis politik dari Universitas Diponegoro Semarang M Yulianto menilai sepinya kandidat Gubernur Jawa Tengah yang akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah 2013 disebabkan karena belum adanya kepastian mekanisme pemilihan yang akan digunakan.
"Para kandidat ini masih menunggu, apakah masih dipilih langsung atau melalui oleh DPRD," kata Yulianto di Semarang, Kamis. Menurut dia, tata cara pemilihan dalam Pemilihan Gubernur 2013 sangat berpengaruh pada peta perpolitikan di provinsi ini.
Ia menjelaskan, beberapa nama yang diperkirakan tidak akan bersaing jika digelar pemilihan langsung, besar kemungkinan akan menggungat jika pemilihan dilakukan oleh legislatif. "Demikian juga sebaliknya, kondisi tersebut cukup berpengaruh," kata Direktur Lembaga Pengkajian Survei Indonesia ini.
Ia mencontohkan, nama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo yang dalam survei yang dilakukannya hanya memperoleh tingkat elektabilitas sekitar satu persen. "Kondisi tersebut akan berbalik jika pemilihan lewat dewan, kemungkinan Pak Hadi cukup kuat," tambahnya.
Selain masih menunggu mekanisme pemilihan yang sedang dibahas dalam Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah, lanjut dia, sepinya gaung pilgub juga disebabkan oleh minimnya sosok dari kalangan partai politik.
Menurut dia, partai-partai yang ada di Jawa Tengah tidak memiliki sosok kuat untuk diusung dalam pilgub