REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan kampanye dengan berjalan kaki lebih kurang 1 kilometer melintasi dua pulau di Kepulauan Seribu untuk menemui warga.
Kedua pulau tersebut adalah Pulau Harapan dan Pulau Kelapa yang letaknya berdekatan. Namun, berbeda kelurahan. "Saya memang suka begini, langsung ketemu sama warga mendengar dan melihat langsung fakta di lapangan," kata Jokowi di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.
Setelah menyampaikan program utama kampanye, Jokowi sempat melakukan dialog dengan ibu-ibu rumah tangga di Pulau Kelapa yang mengeluhkan masalah pendidikan.
Salah satu warga yang bertanya langsung kepada Jokowi adalah Amero (57). Amero mengatakan bahwa tidak ada sekolah menengah pertama (SMP) di Pulau Kelapa sehingga anak-anak usia SMP harus keluar pulau untuk sekolah.
Jokowi menanggapinya dengan mengatakan bahwa SMP termasuk pendidikan dasar yang harus diutamakan.
"Bangun gedung sekolah, menyediakan guru dan sarananya itu tidak mahal kalau mengingat APBD DKI yang mencapai Rp 1,4 triliun," kata Jokowi.
Masalah ada pada komitmen pemimpin untuk mengalokasikan dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan warganya. "Dari dana sebesar itu, Rp 10 miliar sudah cukup untuk membangun sekolah," kata Jokowi.
Wali Kota Surakarta yang cuti untuk kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengaku senang jika masyarakat jujur mengatakan masalah yang mereka hadapi. "Masalah jangan ditutup-tutupi. Yang penting itu bukan masalahnya, melainkan solusi untuk menyelesaikan masalah," katanya.
Jokowi menambahkan, "Inilah gunanya turun langsung ke lapangan, kita bisa langsung mendengar masalah sekaligus mendapat masukan dari masyarakat."