REPUBLIKA.CO.ID, PADANG---Pakar kuliner William Wirjaatmadja Wongso berpendapat, pemerintah dan masyarakat Sumatera Barat tidak perlu risau jika Malaysia juga mengklaim masakan rendang milik mereka.
"Makanan itu tidak bisa dipatenkan. Contohnya sushi dari Jepang yang tidak dipatenkan, bahkan masyarakatnya senang nama itu dipakai di luar negara mereka," katanya saat meninjau festival rendang di Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, Selasa.
Ia mengatakan, setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal penyajian dan cara pembuatan makanan, namun yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara menyebarkan cara memasak rendang yang benar di luar daerah agar dikenal berasal dari Sumbar.
"Masyarakat Malaysia yang memasak rendang ayam hingga berwarna merah sudah menyebutnya dengan rendang, sementara bagi saya jika rendang tidak hitam itu bukan rendang," ujarnya.
Selain itu, masyarakat Malaysia juga mencampurnya dengan kelapa yang diparut dan sudah pasti berbeda dengan penyajian rendang di Sumbar. Bahkan di Belanda banyak ditemukan makanan bernama rendang tapi rasa semur.
"Yang terpenting itu adalah bagaimana menyebarkan cara memasak rendang yang benar di luar Sumbar, sehingga tidak ada perbedaan rendang di Sumbar dengan di daerah lain," katanya.
Ia mengakui rendang berasal dari Sumbar. Akan tetapi jika masakan yang terbuat dari daging sapi, kerbau, ayam, atau kambing itu diperbincangkan di luar Sumbar sebaiknya menggunakan nama rendang padang.
"Tapi jika menjadi pembicaraan di Sumbar sebaiknya diikuti nama daerah seperti rendang Padang, rendang Pariaman, rendang Solok, rendang Limapuluh Kota, atau nama daerah lain pembuatnya. Ini sebentk apresiasi karena rendang di masing-masing daerah di Sumbar memiliki cita rasa berbeda," ujarnya.