Jumat 22 Jun 2012 15:30 WIB

Keluarga Korban Fokker Mimpi Dapat Kiriman Mayat

Korban pesawat Fokker 27
Foto: Antara
Korban pesawat Fokker 27

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN---Keluarga Sersan Satu (Sertu) Tek Purwo Adianto yang menjadi salah satu dari 11 korban tewas jatuhnya Pesawat Fokker 27 milik TNI AU di Jakarta (21/6), mengaku pernah bermimpi menerima kiriman mayat dari orang tidak dikenal.

"Beberapa hari sebelum jatuhnya pesawat Fokker itu, saya bermimpi menerima kiriman mayat dari seseorang. Hanya saja mayat dalam mimpi itu tidak jelas wajahnya," ujar kakak kandung Sertu Purwo, Edi Subianto, di rumah duka, Jalan Rukun, Kelurahan Nglames, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jatim, Jumat.

Selain bermimpi menerima kiriman mayat, istrinya selang beberapa hari dari kejadian itu juga bermimpi ada mobil ambulans datang ke rumah. "Istri saya juga bermimpi ada mobil ambulans datang ke rumah. Dalam mimpi tersebut juga terlihat banyak tentara berkumpul di sekitar rumah," kata Edi kepada wartawan.

Meski demikian, ia dan istrinya tidak tahu apa arti dari mimpi tersebut. Hingga tiba-tiba ada kabar dari istri Sertu Tek Purwo, Yuli Wijayanto, jika suaminya menjadi salah satu korban tewas atas jatuhnya Pesawat Fokker 27 milik TNI AU di Jakarta pada Kamis (21/6).

Edi Subianto saat ini berada di Ngalmes, Kabupaten Madiun, untuk menghadiri pemakaman adiknya, Sertu Tek Purwo Adianto. Sertu Tek Purwo Adianto sebenarnya berasal dari Kabupaten Pamekasan, Madura, namun karena kedua orang tua almarhum sudah meninggal, maka keluarga sepakat dimakamkan di Madiun yang merupakan keluarga mertua.

Jenazah Sertu Tek Purwo Adianto dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Tiron, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Sebelum dimakamkan digelar upacara militer pesemayaman jenazah di rumah duka dan setelah itu dilanjutkan dengan upacara pemakaman militer di TPU setempat.

Keluarga korban terlihat sedih dan menangis saat mengantar jenazah ke tempat peristirahatan yang terakhir. Istri korban, Yuli Wijayanti, sempat terlihat beberapa kali pingsan, bahkan ia harus duduk di kursi roda karena tidak kuat berjalan saat mengantar jenazah suaminya ke makam.

Sertu Tek Purwo Adianto bergabung dengan TNI AU sejak tahun 1995. Ia langsung berdinas di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta hingga sekarang dan menjadi teknisi pesawat di Skuadron II, kemudian Sertu Tek Purwo Adianto menikah dengan Yuli Wijayanti sejak tahun 1998 dan dikaruniai tiga anak.

Kasubsi Bintra Sibintal Dispes Lanud Iswahjudi Magetan, Mayor I Wayan, mengatakan, pihaknya telah mengerahkan satu peleton anggotanya untuk melakukan upacara pemakamam militer untuk Sertu Tek Purwo.

"Setelah upacara pemakaman militer selesai, kegiatan doa untuk arwah almarhum akan diserahkan ke keluarga sesuai agama dan kepercayaan yang dianut," kata I Wayan.

Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di sekitar komplek perumahan Rajawali, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6), dan menewaskan 11 korban yang berasal dari anggota TNI-AU dan warga sipil. Pesawat Fokker 27 tersebut sedang melakukan latihan rutin sebelum jatuh. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement