Sabtu 23 Jun 2012 02:07 WIB

Terguyur Hujan Deras, Beginilah Nasib Padi Siap Panen

Seorang petani memanen benih padi di lahan persawahan Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang petani memanen benih padi di lahan persawahan Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI---Ratusan hektare padi sawah siap panen di Kabupaten Bombana dan Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), rusak akibat tingginya curah hujan yang turun selama beberapa hari terakhir ini.

Pantauan di Kecamatan Rarowatu Utara dan Rarowatu Tengah, Kabupaten Bombana, padi yang sudah menguning dan menunggu panen itu, kini rebah akibat hujan yang disertai angin kencang, mengakibatkan batang padi yang sudah tua itu tidak mampu menahan air dan angin.

"Kalau tanaman padi sudah rebah seperti ini, maka otomatis mempengaruhi kualitas produksi, dimana gabah dan berasnya akan berwarna kemerah-merahan sehingga berdampak pada harga nantinya," kata H Ahmad, petani dan pengusaha beras di daerah itu.

Ia mengatakan, tanaman padi sawah yang siap panen itu, kini buahnya sudah dipastikan rusak akibat tergenang air akibat hujan yang turun selama empat hari berturut-turut di wilayah itu.

Menurut Ahmad, areal padi sawah tadah hujan maupun irigasi di dua kecamatan itu mencapai 2.000-an hektare lebih dari luas seluruhnya areal persawahan di Kabupaten Bombana yang mencapai 12 ribu hektare lebih.

Kadis Pertanian Kabupaten Bombana Syarifuddin mengatakan, dari luas areal persawahan di Kabupaten Bombana, sekitar 50 persen berada di Kacamatan Poleang, Poleang Timur dan Poleang Barat. Sementara sisanya tersebar di beberapa kecamatan lain, yakni Rumbia, Rumbiah Timur, Rarowatu Induk dan Kecamatan Kabaena.

"Dari luas areal persawahan itu, hanya sekitar 75 persen yang diolah petani pada musim tanam tahun ini. Hal ini disebabkan karena saat petani baru akan mengolah sawahnya, sangat terbatas air sehingga tidak semuanya bisa ditanami," katanya.

Apalagi areal persawahan di Bombana, banyak yang mengharapkan air tadah hujan hanya bisa diolah pada saat musim timur dengan intensitas curah hujan yang tinggi seperti saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement