REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan gas industri, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap memprioritaskan peningkatan pasokan gas untuk sektor industri. langkah ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan industri yang tahun ini ditargetkan bisa mencapai 6,5 persen.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pasokan gas ke pelanggan, namun, prioritas utamanya saat ini adalah sektor industri yang memiliki posisi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN, dalam rilisnya yang diterima Kamis (21/6).
Hendi menjelaskan, sejalan dengan program konversi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas yang dilakukan pemerintah, permintaan gas oleh industri terus mengalami kenaikan.
"Dalam 5 tahun terakhir, konsumsi gas industri naik dari 416 MMScfd di 2007 menjadi 771 MMScfd di akhir tahun 2011. Sementara jumlah pelanggan industri meningkat dari 873 menjadi 1245 pelanggan," ujarnya.
Oleh karena itu PGN katanya mendorong adanya perubahan prioritas alokasi gas bumi yang selama ini industri menjadi sektor kesekian sesuai perundang-undangan yang berlaku. Selama ini alokasi gas bumi bagi Industri masih kalah dibandingkan dengan lifting oil, pupuk, dan listrik.
"Padahal multiplier effect dari penggunaan gas bumi bagi industri sangatlah penting baik secara sosial ekonomi dan kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Tahun ini, PGN tetap menargetkan peningkatan pasokan dibandingkan tahun 2011, seperti yang terealisasi di Jawa Timur baru-baru ini. Selain menambah ketersediaan pasokan gas, PGN juga terus membangun infrastruktur gas dan jaringan transmisi gas di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di wilayah Jabotabek dan Jawa Timur.
Saat ini, infrastruktur dan transmisi gas milik PGN sudah mencapai lebih dari 5900 km. "Kami berharap pembangunan infrastruktur gas ini akan memudahkan kalangan industri melakukan konversi ke gas," katanya.