REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Partai Demokrat akan memiliki masa depan suram jika hingga September mendatang tidak dapat melakukan konsolidasi internal. Penilaian ini dikemukakan peneliti Soegoeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit. Ia mendorong agar Demokrat dapat meningkatkan soliditas dan konsolidasi di partai.
‘’Partai demokrat itu kapal induk, bukan tongkang. Waktunya terlalu pendek untuk recorvery. Kalau tongkang gampang belok, kapal induk pelan karena besar,’’ katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/6).
Menurutnya, jika September nanti, Demokrat tidak melakukan langkah yang kongkret, maka dipastikan elektabilitas partai akan terus turun. Bahkan, bisa sampai di bawah 10 persen. Namun, jika ternyata partai bisa melakukan perbaikan, maka kemungkinan bisa ada kenaikan hingga tiga persen.
Pasalnya, di seluruh lembaga survey Demokrat mencatatkan hasil yang buruk. Karenanya, ia melihat data itu sebagai hasil yang objektif. ‘’Karena tidak mungkin lima lembaga survei mengkreasi sesuatu. Sebenernya survei itu niatnya baik. Demokrat kalau tahu surveinya turun bisa berbuat sesuatu untuk antisipasi semuanya,’’ ujar dia.
Ia melihat, turunnya elektabilitas partai pemenang pemilu tersebut karena ada citra yang berubah di masyarakat. Ini bisa saja terkait dengan karakter bangsa yang mudah lupa, bosan, dan kasihan. Termasuk budaya yang tidak suka melihat konflik secara terus menerus. Ini lepas dari apakah kabar itu benar atau tidak.