Kamis 21 Jun 2012 16:33 WIB

Broker Dianggap Persulit Pembebasan Lahan Proyek Tol

Pembebasan lahan untuk jalan tol.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Pembebasan lahan untuk jalan tol.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG  - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan keberadaan makelar tanah mempersulit proses pembebasan lahan proyek Jalan Tol Semarang-Solo di Desa Lemah Ireng, Bawen, Kabupaten Semarang.

"Broker bikin sulit pembebasan lahan," kata Gubernur saat silaturahmi dengan kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga tingkat Jawa Tengah di Semarang, Kamis (21/6). Menurut dia, pemerintah provinsi meminta pengertian masyarakat yang belum bersedia melepas lahannya.

Gubernur mengatakan besaran ganti untung yang disampaikan sudah adil dan bijak. Pelaksana proyek, lanjut dia, memberi batas waktu kepada masyarakat untuk segera menerima ganti untung tersebut.

Jika masyarakat terkena proyek jalan tol ini masih juga tidak bersedia menerima ganti untuk tersebut, kata dia, pemerintah akan menempuh jalur konsinyasi. Menurut Gubernur, upaya itu ke depan juga akan dilakukan untuk pembebasan lahan pada rute lanjutan proyek jalan tol itu.

Bibit menjelaskan untuk mengantisipasi broker, penawaran akan disampaikan langsung kepada pemilik lahan, dengan harga yang tertinggi. "Harga yang disampaikan tanpa tawar-menawar. Semua ini untuk kepentingan masyarakat Jawa Tengah," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menegaskan peran Tim Penggerak PKK dalam mendukung program pemerintah. PKK bisa turut serta mendorong upaya percepatan ganti untuk lahan proyek tol.

Sebelumnya, masih terdapat lahan seluas 8,2 hektare di wilayah Lemah Ireng yang belum juga terbebaskan. Alotnya pembebasan lahan sebanyak 69 bidang tersebut akibat tidak adanya kesepakatan harga dengan pemilik tanah.

Lambatnya pembebasan lahan tersebut berdampak pula terhadap target pencapaian pembangunan jalan tol ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement