Rabu 20 Jun 2012 15:05 WIB

Masuk Peringkat 63 Negara Gagal, Pemerintah: Kita Sudah Cukup Maksimal

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
Istana Negara, simbol Presiden RI
Foto: Antara
Istana Negara, simbol Presiden RI

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –- Pemerintah mengklaim kinerja yang dilakukan selama ini sudah maksimal. Pemerintah enggan disebut sebagai negara gagal seperti peringkat yang diberikan lembaga survei asing, The Fund For Peace.  Lembaga itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-63 negara gagal.

Juru bicara wakil presiden, Yopie Hidayat mengatakan pemerintah bekerja. “Kalau fungsi-fungsi pemerintahan, saya pikir kita sudah cukup maksimal tentang itu,” katanya saat ditemui, Rabu (20/6).

Ia tak menampik jika dari kacamata pihak lain seperti survey ataupun dunia internasional, Indonesia harus lebih baik. Ia juga menyadari bahwa sekarang ini persaingan semakin ketat.

“Kita tidak hanya berlari melawan diri sendiri, tapi juga melawan negara-negara lain,” katanya.

Artinya, dengan hidup di era yang serba terbuka, Indonesia tetap harus melihat perkembangan negara tetangga. Jika negara tetangga lebih baik, maka Indonesia harus terpacu dengan itu.

“Kami melihatnya sebagai upaya memacu kinerja kita, saya setuju kita harus lebih baik. Kita sudah maksimal tetap saja harus dipacu lebih keras lagi,” katanya.

Dalam sisa waktu dua tahun masa pemerintahan SBY-Boediono, ia menyatakan masih akan banyak yang akan terjadi. Untuk wakil presiden sendiri, lanjutnya, prioritasnya cukup jelas. Saat ini, banyak melakukan pemantauan beberapa hal seperti infrastruktur bahkan wapres melakukan secara micro management hingga meninjau proyek-proyek.

Tak hanya itu, reformasi birokrasi juga menjadi prioritas yang termaktub dalam RUU Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Ini yang akan menjadi platform dasar untuk reformasi birokrasi yang sangat menyeluruh, karena secara filosofinya pun akan berubah,” katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement