REPUBLIKA.CO.ID, Ketum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, akhirnya unjuk diri, Jumat (15/6), di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Ini penampilan Anas pertama kali pekan ini, setelah dua acara Partai Demokrat yang digelar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Anas justru tak terlihat.
Menonton salah satu film Indonesia di mall tersebut, Anas didampingi pengurus DPP Partai Demokrat seperti Saan Mustopa, Jafar Hafsah, Johny Allen Marbun, Andi Nurpati, dan Sutan Bhatoegana. Usai menonton film, Anas menggelar jumpa pers. Ia mengatakan, acara nonton bareng petinggi DPP ini sebagai bagian konsolidasi partainya. Termasuk ketika ditanya soal pertemuan SBY dengan para ketua DPD I PD dan dengan para pendiri partai pekan ini.
"Rakornas, rakernas, kegiatan silatnas, rapimnas, kemudian pertemuan forum komunikasi pembina dan deklarator PD itu semua bagian dari konsolidasi. Tidak semua konsolidasi partai dilakukan dengan kegiatan formal. Ini (kegiatan nonton bareng DPP) berkesenian, berkebudayaan," kata Anas.
Tercatat, sudah tiga pertemuan Demokrat yang dihadiri Ketua Dewan Pembina PD, Susilo Bambang Yudhoyono, Anas tidak hadir. Pertemuan pertama pada 24 Januari 2012 antara SBY dengan anggota Dewan Pembina di Cikeas. Kemudian pada 12 Juni, antara SBY dengan para ketua DPD I PD di Cikeas. Terakhir, 13 Juni antara SBY dengan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator PD di Hotel Sahid.
Saat ditanya soal ketidakhadirannya di dua acara SBY, Anas membiarkan Ketua DPP PD, Soetan Bhatugana, yang menjawab. Soetan mengatakan, undangan bagi Anas sudah dikirim. "Tapi sampai ke Anas kapan, saya tidak tahu," kata Soetan. Ia meminta masalah ketidakhadiran itu jangan dipermasalahkan.
Anas justru menjawab soal keberadaan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator PD. Menurut dia, keberadaan forum ini inisiatif yang baik. Ia mengatakan, kehadiran itu sebagai politik khas Demokrat dan terobosan. Hanya saja, Anas memberi masukkan, "Kalau mereka berkontribusi dan bekerja dengan kader, ini jadi energi positif bagi partai. Jadi jangan ditafsir yang aneh-aneh," katanya.
Perihal pernyataan SBY soal kader yang bermasalah hukum harus mundur, Anas mengatakan, "Apa yang disampaikan SBY itu kami garis bawahi. Itu penting semua, benar semua. Itu jadi panduan kader." Anas lalu mengatakan, saat ini ada yang ingin kekacauan di tubuh PD. Ada yang punya kepentingan PD tidak solid dan kompak, kata dia.
Soal adanya penilaian yang mensinyalir ada upaya penggulingan dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas mengatakan, "Mereka berharap, Partai Demokrat tidak solid dan kacau, melalui isu pelengseran jabatan saya," katanya.
Ia menegaskan, pihak tertentu tersebut tidak akan bisa mengobrak-abrik Partai Demokrat hanya melalui isu penggulingan jabatannya dari kursi Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Karena dalam partai politik, ada aturan main dan tanggung jawab, di partai Demokrat hal ini diatur dalam AD/ART.
Sepanjang jumpa pers, Anas menampilkan kesan ceria dan terus menebar senyum. Ia malah membuka jumpa pers dengan mengutip soal film dan sejumlah pertandingan Piala Eropa 2012. Di antara para petinggi PD, hanya Anas dan Saan yang mengenakan seragam PD berwarna abu-abu campur berkerah biru. Bukan seragam PD yang biasanya dikenakan berwarna biru. Tidak terlihat hadirnya Sekjen DPP PD, Ibas Yudhoyono bersama Anas.
Mundur
Ditemui terpisah, Ketua Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat, Ventje Rumangkang meminta, semua kader yang disebut oleh terpidana kasus korupsi wisma atlet, M Nazaruddin ikut terlibat untuk mengundurkan diri. "Saya tidak menyebut nama tapi semua yang disebut-sebut Nazaruddin. Ada beberapa orang salah satunya Angie (Angelina Sondakh)," katanya.
Ventje pun membantah kalau apa yang dilakukan para pendiri untuk menyingkirkan Anas. Justru, dinilainya untuk memperkuat posisi DPP. Alasannya, pendiri tidak punya kapasitas untuk menggusur mantan ketua PB HMI tersebut. "Forum ini bukan untuk mendiskreditkan Anas cs. Tapi forum ini akan memperkuat posisi DPP. Ini kan gerakan moral, cikal bakal kebangkitan Demokrat."
Sementara pendiri PD, Andi Saiman, mengatakan Anas Urbaningrum tak menghargai para pendiri dengan tak hadir pada pertemuan Forum.