REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Seluruh elemen masyarakat Papua harus bisa menahan diri dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di Bumi Cenderawasih. Rakyat Papua jangan gampang diadu domba oleh isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Emosi rakyat jangan sampai terpancing oleh situasi keruh yang sedang terjadi,” kata anggota Kaukus Papua Komisi IV DPR-RI Dapil Papua Fraksi PKB, Peggy Patricia Patipi kepada Republika, Rabu (13/6) di Jakarta.
Peggy menyatakan, saat ini banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing yang datang ke Papua. Kebanyakan LSM datang untuk memanfaatkan keruhnya situasi keamanan di sana.
“Saya melihat ada banyak LSM asing yang mengambil kesempatan untuk mengadu domba masyarakat dengan pemerintah,” ujar Peggy.
Peggy menghimbau, betapa pun kacaunya situasi keamanan di Papua, jangan sampai masyarakat berpikir untuk memerdekakan Papua. Sebab, menurut Peggy, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang mendukung kemerdekaan Papua, termasuk Amerika Serikat.
“Papua bagian NKRI itu sudah harga mati,” tegas Peggy.
Menyelesaikan konflik berkepanjangan di Papua, pemerintah Indonesia harus mengambil upaya serius di lapangan. Aparat, dalam hal ini TNI dan Polri harus segera mengusut tuntas siapa pelaku penembakan yang terjadi di Papua, khususnya di wilayah Jayapura.
Pengungkapan kasus penembakan di Jayapura menjadi penting karena disana terdapat banyak aparat keamanan. “Kalau di tempat yang banyak aparatnya saja bisa terjadi penembakan, bagaimana di daerah pedalaman,” tanya Peggy.
Selain itu, Menteri Dalam Negeri juga harus mengecek jalannya roda pemerintahan di Papua. Hal ini untuk menjamin pelayanan kepada masyarakat tetap berlangsung baik.