Selasa 12 Jun 2012 11:00 WIB

Dinilai Penting, Peran Media dalam Penanganan Bencana

Kartu pers wartawan Indonesia (ilustrasi)
Foto: portaliga.com
Kartu pers wartawan Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dalam penanganan bencana, media ialah bagian penting sekaligus menjadi kekuatan dahsyat bagi pendidikan serta pencerahan masyarakat dan perubahan perilaku. Pandangan itu disampaikan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial, Andi Zainal Dulung.

"Media sangat berharga dan berperan dalam kegiatan kampanye membangun kepedulian masyarakat," kata Andi Zainal Dulung saat membuka seminar Keselamatan Jurnalis Dalam Liputan Berisiko Tinggi yang digelar Kantor Berita Antara dan Serikat Pekerja Antara di Jakarta, Selasa (12/6).

Andi juga mengatakan, bencana alam maupun bencana sosial sering terjadi tidak terduga dan peliputan pemberitaan membutuhkan tidak hanya kesiapan fisik ataupun ilmu jurnalistik. Maka keselamatan jurnalis menjadi penting karena akan berada pada wilayah-wilayah yang berisiko tinggi untuk terjadinya suatu kejadian sampai kehilangan nyawa.

Media, menurut Andi, sangat berharga dan tidak selalu "bad news is good news" sehingga muncul jurnalisme damai, jurnalisme empati. Saat ini juga media bukan hanya jurnalisme fakta tapi sudah berevolusi menjadi jurnalisme makna.

"Tidak mudah melaksanakan tugas jurnalistik dalam upaya penanganan maupun pemberdayaan yang berhubungan dengan kebencanaan," tambah Andi.

Kementerian Sosial mempunyai tugas dan fungsi salah satunya berkaitan dengan penanganan kebencanaan. Dampak dari bencana itu sendiri berkembangnya permasalahan sosial yang begitu cepat dan tidak terduga.

Saat ini, Kementerian Sosial sedikitnya harus menyelesaikan berbagai kejadian bencana alam maupun sosial di 33 provinsi. Disinilah peran media, menurut Andi, sangat penting dan dalam konteks tugas jurnalis dalam peliputan kebencanaan di Kementerian Sosial ada sisi yang berkaitan dengan keselamatan jiwa jurnalisnya.

"Memang sejatinya jurnalis yang peduli dengan kebencanaan harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari tim yang dibentuk Kementerian Sosial," katanya seraya menambahkan hal itu bukan berarti jurnalis mengorbankan idealisme pemberitaannya tapi atas nama keselamatan dan tanggung jawab negara.

"Saya ingin media tetap tanggap dan mengerti akan kebutuhan dalam upaya penanganan permasalahan kebencanaan, juga membangun sinergi dalam hal keselamatan jiwa saat peliputan. Kementerian Sosial siap bersinergi untuk hal ini."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement