Senin 11 Jun 2012 11:48 WIB

14 Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango

Rep: Riga Nurul Imam/ Red: Hafidz Muftisany
Taman Nasional Gunung Pangrango
Foto: suryotomo.wordpress.com
Taman Nasional Gunung Pangrango

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR—Sebanyak 14 orang pendaki dikabarkan tersesat ketika mendaki Gunung Pangrango. Mereka mendaki gunung melalui jalur ilegal, Pasir Sumbul, Puncak Pas, Kabupaten Cianjur.

‘’Mereka naik tanpa izin ke petugas,’’ ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Wahyudi, kepada Republika, Senin (11/6). Ke 14 orang pendaki ini naik melalui jalur ilegal Pasir Sumbul.

Pasalnya, pendakian ke kawasan Gunung Gede dan Pangrango hanya diperbolehkan melalui tiga jaulur. Ketiga jalur tersebut yakni Cibodas Kabupaten Cianjur, Selabintana Kabupaten Sukabumi, dan Gunung Putri Kabupaten Bogor.

Diperkirakan ke 14 pendaki ini naik ke Gunung Pangrango pada Kamis (7/6) atau Jumat (8/6) lalu. Hingga kini, identitas para pendaki belum diketahui karena mereka tidak melalui proses pendataan di jalur pendakian resmi.

Saat ini kata Agus, petugas pencari telah dikerahkan untuk menemukan ke 14 orang pendaki. Sebanyak 20 orang petugas penyelamat dikirim melalui jalur Cibodas dan Gunung Putri pada Senin (11/6) pagi.

Menurut Agus, petugas berharap keberadaan para pendaki bisa segera terlacak dan dibawa turun. Namun, proses pencarian tidak mudah karena jalur yang dilalui merupakan lintasan ilegal.

Di sisi lain Agus mengungkapkan, para pendaki ini seharusnya mendaki gunung melalui jalur yang telah ditentukan. Terlebih, proses pendakian ke puncak Gunung Pangrango setinggi 3.019 meter di atas permukaan laut (Mdpl) ini sebenarnya cukup mudah dan murah.

Untuk masuk ke taman nasional, masyarakat hanya mengeluarkan biaya murah sebesar Rp 2.500 per orang dan asuransi Rp 2.000 per orang. Setelah didata, para pendaki akan diberikan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI). Para pedaki nantinya akan ditemani oleh petugas maupun volunteer saat naik gunung agar tidak tersesat di jalan.

Menurut Agus, peluang adanya pendaki liar ke kawasan TNGGP masih cukup besar. Hal itu disebabkan karena ada sebanyak 17 pintu ilegal atau jalur tikus untuk menuju puncak gunung.

Diakui Agus, TNGGP memang telah membuka secara resmi jalur pendakian sejak 1 April lalu. Sebelumnya, pada 1 Januari hingga 31 Maret 2012 lalu jalur pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement