REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA---Sunardi (32 tahun), korban yang terkena anak panah ketika sekelompok orang menggelar demo pada Senin lalu (4/6), masih dirawat di RSUD Dok II Jayapura, Papua.
Istri Sunardi, Ny. Parni (29), ketika ditemui di Jayapura, Senin mengaku, suaminya sempat dirawat di RSUD Youwari Sentani, Kabupaten Jayapura, tetapi sehari kemudian dirujuk ke RSUD Dok II Jayapura. "Suami saya belum bisa bergerak leluasa, luka panah dipunggung kanan belakang masih mengeluarkan darah," kata Parni seraya menambahkan suaminya sering meriang.
Dia mengatakan, suaminya sudah lima hari terbaring di rumah sakit tersebut dan masih dalam pengawasan paramedis dan dokter.
Sementara itu, Sunardi yang masih terbaring menceritakan peristiwa yang dialaminya, terjadi ketika ia hendak menyembunyikan mobil milik perusahaan tempat ia bekerja dari amuk massa di daerah Hawai, Sentani, Kabupaten Jayapura pada Senin (4/6) lalu.
"Tiba-tiba ada yang datang dari belakang langsung memanah saya, dan pergi dengan menggunakan motor," katanya.
Menurut dia, pelaku yang memanah dirinya tergabung dalam kelompok demonstran. "Setelah memanah saya lalu orang itu lari dengan motor," katanya.
Sebelumnya, Wakil Kepala Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw, mengungkapkan, sejumlah warga dianiaya oleh demonstran.
Menurut Brigjen Paulus Waterpauw, demonstran melakukan perusakan saat hendak pulang dari Waena di Kota Jayapura ke Sentani, Kabupaten Jayapura, menyusul pembubaran yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Ketika massa melintas di Kampung Harapan, wilayah Kabupaten Jayapura, melakukan aksi pengrusakan dan menganiayaan terhadap dua warga sipil. Salah seorang di antaranya adalah Sunardi yang kini masih menjalani perawatan di RSUD Dok II Jayapura.