Sabtu 09 Jun 2012 11:58 WIB

Walikota: Warga Jayapura Jangan Takut Beraktivitas

Sejumlah aparat dari Brimob Polda Papua bersenjata laras panjang melintas di tengah kota guna meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi wilayah di Kota Jayapura, Papua, Selasa (25/10).
Foto: Antara/Anang Budiono
Sejumlah aparat dari Brimob Polda Papua bersenjata laras panjang melintas di tengah kota guna meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi wilayah di Kota Jayapura, Papua, Selasa (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mani meminta kepada warga di wilayah itu agar tetap tenang dan tidak takut melakukan aktifitas di luar rumah. Imbauan disampaikan pascaaksi teror penembakan warga sipil serta sejumlah peristiwa kekerasan lain.

"Saya minta kepada warga kota Jayapura jangan takut dan tidak terprovokasi sikapi aksi teror penembakan dan percayakan kepada aparat kepoliasian dan TNI untuk mengungkap kasus ini," kata Walikota Benhur Tomy Mani di Jayapura, Sabtu (9/6).

Dia mengakui jika aksi teror penembakan yang terjadi di ibu kota provinsi Papua itu telah membuat warga setempat menjadi takut dan resah, sehingga takut untuk keluar rumah.

Kota Jayapura, kata dia, memiliki Lembaga Masyarakat Adat (LMA), ondoafi atau kepala suku selaku pemilik hak ulayat kota ini. Mereka tentunya mereka resah dengan adanya kekerasan yang terjadi

"Alam demokrasi dan hak politik harus tetap jalan. Tetapi mari kita menghormati tatanan adat yang ada di 'port numbay' Kota Jayapura," katanya.

Mano juga meminta aparat keamanan harus cepat mengungkap sampai tuntas kasus ini d an pelaku harus dihukum setimpal dengan apa yang telah dia lakukan.

"Untuk meberikan rasa aman kepada masyarakat saya berharap aparat keamanan cepat mengungkap pelaku penembakan dan kepada pelaku, hentikan kekerasan karena tTuhan pasti akan murka dengan apa yang telah dilakukan,"tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, berbagai aksi kekerasan berupa penembakan terhadap warga sipil dan anggota TNI telah meresahkan warga Kota Jayapura.

Terhitung sejak Senin (4/6) hingga Rabu (6/6) sebanyak lima warga sipil dan satu anggota TNI ditembak oleh orang tak dikenal. Terakhir Arwan PNS Kodam XVII/Cenderawasih tertembak dibagian leher di jalan alternatif wali kota tembos markas Kodam pada Rabu (6/6) malam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement