Jumat 08 Jun 2012 22:57 WIB

Duh, Empat Gajah Ini Mati Mendadak, Kenapa Ya?

Gajah mati di ACeh Jaya
Gajah mati di ACeh Jaya

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH---Balai Konservasi Sumber Daya Alam masih menyelidiki kematian empat ekor gajah di Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Timur beberapa waktu lalu.

"Tim sedang bekerja untuk menyelidiki kematian empat ekor gajah, masing-masing dua ekor jantan dan betina pada Mei dan Juni 2012 di dua lokasi terpisah di Aceh," kata Kepala BKSDA Abubakar Cekmad di Banda Aceh, Jumat.

Hal tersebut disampaikan menanggapi kematian empat ekor gajah yang diduga diracun di kawasan pedalaman di dua kabupaten di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Ia menyebutkan tim terpadu yang melibatkan instansi terkait telah mengambil sampel dari empat ekor gajah sumatera yang mati di dua wilayah itu.

"Bahan-bahan atau sampel dari empat ekor gajah yang mati itu saat ini masih di tangan tim forensik Polda Sumatera Utara. Mudah-mudahan tidak lama lagi akan ada hasilnya terutama tentang jenis racun yang mengakibatkan kematian gajah itu," katanya menambahkan.

Dugaan memang kematian gajah itu setelah diracun, namun jenis racunnya yang belum diketahui.

Ketika ditanya apakah kematian gajah itu karena adanya aksi perburuan gading di Aceh, Abubakar Cekmad menyatakan belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Kami belum bisa memastikan terkait dengan aksi perburuan gading meski dua ekor gajah jantan yang mati itu tidak ada lagi gadingnya. Sebab, gading gajah yang hilang itu setelah dua hari kematian binatang dilindungi tersebut," katanya menambahkan.

Kecil kemungkinan kematian gajah itu karena aksi pembunuhan oleh masyarakat setempat. "Masyarakat, khususnya warga setempat tidak akan membunuh gajah. Bahkan, orang Aceh menyebut gajah itu sebagai 'Poe Meurah' yang harus dilindungi," katanya menjelaskan.

Terkait dengan populasi gajah sumatera, Abubakar menyebutnya populasinya saat ini berkisar 506 ekor yang tersebar di kawasan hutan provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement