REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mendukung gerakan penghematan energi yang diinstruksikan pemerintah. Hal ini ditandai dengan beberapa tindakan yang akan dilakukan Pertamina yang disebut dengan Green Product. "Kami telah mencanangkan Green Product, yaitu beberapa tindakan dan program untuk menghemat energi," ujar Presiden Direktur PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, dalam kuliah umum di Fisip UI, Jumat (8/6).
Tindakan itu di antaranya jelas Karen, Pertamina akan mengubah Freon menjadi Frezon, mengembangkan bisnis unit di daerah, yaitu solar lamp, mobil dinas tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pihaknya telah menghimbau para pekerja Pertamina untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi.
Selain itu, kata Karen, kantor Pertamina juga akan mematikan lampu pada pukul 17.00 WIB, tapi jika ada tugas khusus atau permintaan mendesak lampu bisa dinyalakan sampai pukul 21.00 WIB. "Jika ada tugas khusus, mungkin lampu bisa nyala sampai pukul 21.00 WIB," katanya.
Penghematan energi dilakukan Pertamina, menurut Karen, sebagai salah satu langkah dalam rangka mengamankan pasokan energi masa depan. Untuk itu, Pertamina perlu melakukan beberapa hal yaitu, agresif dalam mengoptimalkan lapangan migas dalam negeri serta melakukan ekspansi luar negeri. "Kami sedang mencari sumber minyak untuk pasokan masa depan,"terang Karen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
