REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Dua balita di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terinfeksi HIV/AIDS selama Januari-Mei 2012. Koordinator konselor klinik "Voluntary Councelling and Testing" (VCT) Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr Soebandi Jember, dr Justina Evi SpKj, Selasa, mengatakan kedua balita tersebut terinfeksi HIV/AIDS stadium tiga. Sehingga, kondisinya cukup memprihatinkan.

"Mereka dilahirkan dari ibu yang positif menderita HIV/ADIS. Virus yang mematikan itu ditularkan ibunya selama masa kehamilan," tuturnya.

Justina mengatakan balita yang terinfeksi HIV membutuhkan penanganan secara ekstra dari pihak keluarga dan dokter. Sehingga, balita tersebut harus benar-benar mendapatkan perawatan intensif.

"Kondisi kekebalan tubuh balita masih belum stabil dibandingkan orang dewasa,'' katanya. ''Sehingga, mereka mudah sekali kondisinya memburuk hingga menyebabkan kematian.''

Ia menjelaskan balita yang terinfeksi HIV/AIDS biasanya juga menderita gizi buruk. Karena itu, pihak keluarga harus memperhatikan asupan gizi dan memeriksakan secara rutin ke klinik VCT.

"Balita itu harus minum obat Antiretroviral (ARV) secara rutin untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya yang masih belum stabil. Ibunya juga harus rutin minum ARV," ucap Justina yang juga Humas RSD dr Soebandi itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika