REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan siap menjalankan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempercepat konversi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) ke gas untuk kendaraan bermotor. PGN akan membantu penyaluran pasokan gas ke stasiun pengisian bahan bakar.
Jika saat ini jaringan gas masih terbatas hingga Jawa Barat, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan akan memperluas jaringan hingga mencakup wilayah jawa-bali.
Dikatakan Hendi, jaringan gas milik PGN sudah terbentang dari Banten, DKI Jakarta hingga Jawa Barat.
Di Jawa Tengah, infrastruktur jaringan gas PGN memang belum ada. Namun, di Jawa Timur, jaringan gas sudah tersambung dari Gresik sampai Probolinggo.
PGN, kata Hendi, akan memperluas jaringan itu sampai Jawa Tengah dan tersambung hingga Bali. Jaringan gas PGN juga sudah dibangun di sebagian wilayah Sumatra.
Sementara itu, untuk program konversi akan diprioritaskan bagi angkutan umum. Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda meyakini, ke depan pemakaian BBG akan menular ke kendaraan pribadi karena harga BBG yang sangat murah.
Saat ini, harga BBG dipatok pemerintah hanya sebesar 3.100 per liter setara Premium. "Harga BBG ini tidak disubsidi pemerintah," ujar dia.
Selain membantu konversi BBG, ungkap Jobi, PGN juga diminta bantuan untuk mengurangi pemakaian elpiji tiga kilogram oleh masyarakat. Caranya, dengan memperluas jaringan pipa gas PGN sehingga layanan bagi rumah tangga bisa diperbanyak.