Jumat 01 Jun 2012 11:00 WIB

Wapres: Semangat Pancasila Penyelamat Bangsa

BANDA ACEH, 13/4 - FUNGSIKAN EWS. Wapres Boediono memberikan arahan pada pertemuan dengan muspida Aceh di Banda Aceh, Jumat (13/4). Wapres meminta pihak terkait memfungsikan Early Warning System (EWS) tsunami di Aceh, menata kembali jalur evakuasi
BANDA ACEH, 13/4 - FUNGSIKAN EWS. Wapres Boediono memberikan arahan pada pertemuan dengan muspida Aceh di Banda Aceh, Jumat (13/4). Wapres meminta pihak terkait memfungsikan Early Warning System (EWS) tsunami di Aceh, menata kembali jalur evakuasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan semangat Pancasila merupakan penyelamat bangsa dari setiap ancaman konflik perpecahan bangsa. "Ketahanan bangsa dapat terus terjaga berkat semangat Pancasila," kata Wakil Presiden Boediono dalam acara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Nusantara, MPR, Jakarta, Jumat (31/5).

Wapres menjelaskan, Pancasila mendorong masyarakat Indonesia untuk terus mengingat bersama mengenai dasar berbangsa dan bertanah air. "Saat Bung Karno merumuskan Pancasila pada 1 Juni 1945, beliau merumuskan suatu keharusan yang lahir dari perkembangan sejarah," katanya.

Keharusan sejarah tersebut terkait dengan kondisi bangsa pada saat itu yang masih tertindas karena terbelakang dalam pendidikan dan terpecah secara ekonomi dan politik. "Itu sebabnya pada saat itu para pemuda melancarkan gerakan pendidikan bangsa dan mendorong rasa kebangsaan dan memicu kemerdekaan Indonesia dan merubah sejarah," katanya.

Dia juga menambahkan, pengalaman mengajarkan bangsa Indonesia bahwa setiap perubahan selalu memiliki ketidaksempurnaan yang dibarengi dengan berbagai permasalahan. "Contoh permasalahan yang kita hadapi adalah korupsi, politik, mutu demokrasi hingga konflik antargolongan," katanya.

Itulah sebabnya, kata Wapres, rakyat Indonesia harus terus merawat rasa kebangsaan yang berdasarkan Pancasila agar ketahanan bangsa dapat terus terjaga. "Kita bersyukur bahwa Bung Karno telah menyumbangkan fondasi kebangsaan yakni Pancasila sebagai dasar kuat untuk hidup bersama," katanya.

Dia melanjutkan, jika masyarakat menghayati dasar-dasar Pancasila maka segala yang mengancam ketahanan bangsa bisa dihadapi.

Semantara itu, hadir dalam acara tersebut pimpinan MPR, sejumlah pemuka agama, mantan presiden BJ Habibie dan Megawati Soekarnoputri serta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) 2. Sementara itu, Ketua MPR Taufiq Kiemas berhalangan hadir karena kondisi kesehatannya sedang menurun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement