Kamis 31 May 2012 21:32 WIB

Gudang Barang Bekas Terbakar di Muara Karang

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Karta Raharja Ucu
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PENJARINGAN -- Sebuah gudang barang bekas alat-alat berat di Kawasan Pergudangan Muara Karang Selatan Blok E, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ludes dilalap si jago merah, Kamis (31/5). Penyebab kebakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB itu masih diselidiki.

Menurut warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, pada mulanya hanya terlihat asap mengepul dari gudang, lalu dalam waktu setengah jam api langsung membesar. Ilham (34) mengatakan, ia sedang berada di sekitar lokasi dan sempat melihat asap mengepul sekitar pukul 16.30 WIB.

"Ada asap mengepul, lalu saya mendekati lokasi, ternyata api sudah mulai menyala. Saya langsung bantu pindahin barang-barang warteg yang persis di sebelah gudang, takut ikut kebakar," katanya.

Ditambahkannya, dirinya sempat mendengar ledakan dari dalam gudang. "Saya sempat mendengar ledakan beberapa kali. Persisnya saya kurang tahu, soalnya saya bantuin mindahin barang-barang yang ada di warteg," ujarnya.

Kesaksian lain disampaikan pedagang warung tegal (warteg), Indah (24) yang berada di sekitar kejadian. Ia mengatakan, sekitar pukul 16.45 WIB, ia tidak menyadari kalau ada kebakaran di gudang persis sebelah warungnya. Saat itu, ia mengaku sedang melayani pembeli yang sedang makan di warungnya.

"Saya enggak tahu, tiba-tiba orang-orang langsung menuju warung saya. Orang-orang teriak kebakaran, saya panik dan langsung memindahkan barang-barang dari dalam warung," cerita Indah.

Dikatakan Indah, barang-barang yang ada di dalam gudang adalah barang bekas dan alat-alat berat seperti mobil bekas, ban, komputer, sofa, dan lain-lain. Sedangkan di luar gudang terdapat warung nasi dan lapak penjualan barang-barang bekas. "Ada tambal ban, lapak barang bekas dan warteg," imbuh dia.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Nurdin Silalahi secara terpisah mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga pada pukul 17.30 WIB. Pihaknya menurunkan 21 unit mobil pemadam kebakaran.

Nurdin mengaku pihaknya kesulitan karena gudang yang dikelilingi dinding dan lokasinya berlumpur. Selain itu, mobil yang dikerahkan juga terjebak macet. "Mobil banyak yang terjebak macet," ujar Nurdin.

Pantauan Republika, hingga pukul 19.30 WIB, api sudah mulai mengecil. Namun pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api yang ada di dalam gudang. Sedangkan para pedagang di sekitar lokasi kejadian masih berjaga-jaga. Korban jiwa dan kerugian masih dalam proses penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement