REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pihak TNI AL memberikan klarifikasinya terkait kasus pemukulan yang dilakukan oknum anggotanya terhadap beberapa wartawan yang tengah meliput pembokaran sebuah tempat yang diduga dijadikan tempat mesum di Padang. Termasuk juga terkait anggota yang diduga membekingi tempat tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispen AL), Laksma Untung Suropati menegaskan tidak benar jika ada anggota Marinir yang membekingi salah satu warung 'remang-remang'. Menurut dia, keberadaan US ketika itu karena pemilik salah satu warung tersebut masih ada hubungan keluarga, yakni kakak ipar.
Ketika itu, lanjut Untung, US menelepon tiga temannya untuk meminta bantuan. Permintaan bantuan itu karena terjadi kericuhan yang mengancam keberadaan warung keluarga US. Menurut Untung, jika bukan milik keluarganya, US tidak akan mungkin berada di sana.
Sementara delapan anggota lainnya, kata dia, berasal dari TNI Manunggal Masuk Desa. Mereka, berencana untuk pulang ke kediaman masing-masing setelah melaksanakan tugas. Namun, ketika mendapati adanya tindakan huru-hara di lokasi kejadian, delapan orang tersebut berniat untuk mendatangi dan melerai kejadian.
Selain itu, pihaknya juga menolak anggapan bahwa warung milik saudara US tersebut digunakan sebagai kegiatan ilegal. Kendati yang mengeluarkan permintaan penertiban pertama kali adalah pihaknya, namun Untung mengatakan belum ada identifikasi apakah semua warung tersebut melakukan hal serupa.
Karena itu, dia menyarankan agar pemberitaan yang menyatakan bahwa US melakukan pembekingan atas warung ilegal kembali ditelaah sebelum ada penyelidikan yang jelas. "Pastikan dulu baru disimpulkan," ujarnya.