Kamis 31 May 2012 17:52 WIB

Di 2013, Lifting Minyak 940 Ribu Barel

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
 Menteri ESDM Jero Wacik (kiri) didampingi Dirjen Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo (kanan) saat memberi keterangan pers mengenai kebijakan penghematan BBM (Bahan Bakar Minyak) di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/5).
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Menteri ESDM Jero Wacik (kiri) didampingi Dirjen Minyak dan Gas Bumi Evita Legowo (kanan) saat memberi keterangan pers mengenai kebijakan penghematan BBM (Bahan Bakar Minyak) di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah menargetkan produksi minyak dan gas sebesar 910 ribu hingga 940 ribu barel per hari (BOPD) untuk rancangan APBN 2013. Dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR RI, Kementrian ESDM menilai angka ini paling relevan jika dikaitkan dengan perkembangan produksi minyak selama 2011 kemarin.

“Untuk mencapai target ini kami bakal melakukan sejumlah langkah peningkatan produksi,” kata Dirjen Migas Kementrian ESDM Evita H Legowo, Kamis (28/5). Menurutnya pemerintah juga akan berupaya untuk memproduksi lapangan baru.

Angka ini tidak jauh berbeda dari target lifting di APBN-Perubahan 2012 sebesar 930 ribu BOPD. Namun sayangnya hingga 28 Mei ini, lifting minyak bumi baru terealisasi 881 ribu BOPD. Untuk lifting gas bumi, pemerintah mengusulkan target produksi sebesar 7.740 hingga 8.160 juta kaki kubik per hari (BBTUD). “Upaya mengurangi gangguan produksi akan dilakukan pemerintah,” katanya. 

Menurut Komisi VII, Milton Pakpahan, menilai asumsi BP Migas cukup realistis. “Penurunan produksi lapangan memang sedang terjadi,” katanya.

Evita juga mengaku, pemerintah akan berupaya membangun kilang migas baru dengan anggaran sendiri. Untuk itu, dibutuhkan dana seetidaknya Rp 90 triliun. “Kita akan mulai di 2013, dana awal mungkin Rp 1 triliun untuk studi terlebih dahulu,” katanya.

Untuk sementara ini, kata dia, pemerintah akan mencoba untuk menggunakan dana sendiri namun tetap tidak menutup kemungkinan adanya pembiayaan dari luar. “Terkait insentif beberapa kilang, memang sudah ada yang disetujui,” tuturnya lagi. Sebagaimana diketahui PT Pertamina (Persero) tengah membangun beberapa kilang baru dengan rekanan dari Kuwait dan Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement