REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG DUREN – Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Barat mengalami krisis petugas pemadam kebakaran. Jumlah petugas yang tersedia hingga Mei 2012 tidak ideal dengan kebutuhan operasional di lapangan.
“Untuk satu unit mobil pemadam kebakaran idealnya dibutuhkan enam hingga tujuh personil. Sudin Damkar hanya mampu memenuhi dua sampai tiga bersonil di setiap unit,” kata Sutarno, Kepala Seksi Operasi Sudin Damkar Jakarta Barat.
Krisis sumber daya manusia ini, kata Sutarno, memengaruhi kinerja Sudin Damkar. Terutama dalam operasional di lapangan. Tingkat kebakaran di Jakarta Barat yang sangat tinggi menuntut kesiapan dan kesiagaan petugas pemadam kebakaran. Sedangkan petugas tidak bisa dipaksakan bekerja lebih dari 24 jam setiap harinya.
Kata Sutarno, kurangnya jumlah personil, tidak menjadikan pelayanan Sudin Damkar menurun. Namun, kecepatan dan efektifitas kerja akan tercapai jika jumlah personil bisa dipenuhi sesuai dengan jumlah ideal.
“Bekerja memadamkan api itu, berlomba dengan waktu. Ketika unit pemadam kebakaran dioperasikan oleh personil yang cukup, semakin banyak waktu terseimpan dan api semakin cepat dipadamkan,” ujarnya pada Republika, Rabu (30/5).
Sutarno menjelaskan, personil dibagi ke dalam beberapa unit. Sudin Damkar memiliki mobil pemadam kebakaran unit besar. Di Jakarta Barat terdapat 34 mobil damkar unit besar. Hingga saat ini, hanya dua orang personil yang bisa dipenuhi untuk setiap unit. Padahal, kata Sutarno, unit besar memiliki kapasitas air dan pancaran air yang lebih luas. Namun, karena keterbatasan personil, pemanfaatan mobil damkar unit besar ini dinilainya belum maksimal.