Selasa 29 May 2012 23:07 WIB

Basarnas Gelar Pelatihan SAR Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Badan SAR Nasional (Basarnas) menggelar kegiatan latihan tanggap darurat kebencanaan di daerah rawan gempa dan pelatihan SAR tingkat Internasional yang digelar di Hotel Pangeran Beach Kota Padang, mulai Selasa hingga Kamis (31/5).

Acara tersebut digelar atas Basarnas dengan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) dan United Nations Office for The Coornination of Humanitarian Affairs (OCHA) tema 'INSARAG Asia-Pacific Regional Earthquake Response Exercise dan Insarag Guideline Workshop and methodology'.
"Acara ini merupakan latihan penanggulangan bencana dengan melibatkan 18 negara untuk bersama-sama menanggulangi bencana yang bertujuan untuk melatih prosedur sesuai standar INSARAG," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Daryatmo di Padang, Selasa (29/5).

Ia mengatakan bahwa kegiatan itu juga untuk menjalin dan meningkatkan koordinasi yang lebih baik antarnegara dalam penanganan kondisi darurat kebencanaan. Sebanyak 170 delegasi dari 18 negara Asia-Pasifik hadir dalam kegiatan yang pertama kali digelar itu.

INSARAG merupakan forum kerja sama dari negara-negara dan organisasi-organisasi tanggap darurat dalam bidang pencarian dan pertolongan bencana perkotaan (Urban Search and Rescue).

Salah satu kewenangan yang dimiliki INSARAG, yakni melakukan klasifikasi terhadap organisasi SAR masing-masing Negara terkait dengan bantuan darurat kebencanaan.

Dalam forum tersebut, juga akan dibahas bagaimana koordinasi antar badan SAR dan instansi berwenang di suatu negara secara dapat lebih cepat dan mudah guna penanganan lebih intensif terhadap kondisi darurat kebencanaan di suatu daerah.
Dengan mudah dan cepatnya koordinasi antarinstansi ini, diharapkan kinerja badan SAR akan lebih baik dalam hal bantuan tanggap darurat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat Yazid Fadhli mengatakan bahwa penunjukan Padang sebagai pusat pertemuan regional Insarag wilayah Asia Pasifik tidak terlepas dari pengalaman selama ini dalam penanganan bencana.
Selain itu, lanjut dia, karena standar operasional prosedur (SOP) penanganan kebencanaan yang selama ini juga sudah berjalan.
"Perencaan mitigasi dan SOP yang dilaksanakan selama ini sudah benar, tentu sejumlah perwakilan negara yang ikut akan dapat pula menjadikannya bahan acuan. Pelatihan ini semacam pembekalan dalam bentuk bertukar pengalaman masing-masing negara," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement