Selasa 29 May 2012 18:48 WIB

Panja Sukhoi, PKS Dalami Perizinan

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Heri Ruslan
Pesawat Sukhoi Superjet 100
Foto: blogspot
Pesawat Sukhoi Superjet 100

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — DPR akan membentuk panitia kerja (panja) terkait dengan kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor beberapa waktu lalu.

Panja itu diharapkan akan terbentuk pada pekan depan dan dapat selesai sebelum masa sidang ini berakhir.

Pada pelaksanaannya, setiap fraksi akan menangani masalah yang berbeda. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan mendalami masalah perizinan. Termasuk di antaranya kesalahan teknis yang diperkirakan menjadi penyebab kecelakaan.

‘’Penyebabnya itu bisa saja bisa pilot atau pesawat atau ATC (air traffic controller),’’ kata anggota Komisi V dari fraksi PKS, Yudi Widiyana Aida ketika dihubungi, Selasa (29/5).

Menurutnya, ada sesuatu yang signifikan yang seharusnya tak terjadi pada joy flight Sukhoi Superjet 100 tersebut. Karenanya, panja akan mencoba menemukan faktor utama yang membuat terjadinya kecelakaan.

Beberapa hal yang masih belum jelas antara lain, kondisi pesawat yang belakangan diketahui terbang tanpa ada pemeriksaan. Malah, PT Indo Asia Ground Utama (IAGU) yang menangani ijin terbang pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut mengaku tak mengeluarkan izin terbang.

Izin terbang hanya diberikan kepada pesawat dengan seri 97005. Sementara pesawat yang digunakan terbang dan akhirnya menabrak berseri 97004.

Kondisi pilot ketika menerbangkan pesawat juga dipertanyakan. Pasalnya, ada dugaan kalau pilot dalam kondisi yang tidak optimal ketika menerbangkan pesawat itu.

‘’Apakah pilot dalam kondisi jetlag atau dalam pengaruh alkohol? Kita ingin mendapatkan pendalaman dari orang-orang yang berkompeten. Apakah di sana ada unsur kelalaian dari orang-orang yang berwenangan melakukan pengecekan itu,’’ tambah dia.

Mengingat banyaknya korban yang jatuh, ia mendesak agar ada orang yang bertanggung jawab. Apakah itu dari pihak perusahaan yang menangani izin terbang mau pun agen sekaligus lokal representatif Sukhoi di Indonesia, PT Trimarga Rekatama.

‘’Harus ada yang bertanggung jawab,’’ pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement