REPUBLIKA.CO.ID, PULAU SEBATIK -- Ada-ada saja hal yang unik dalam kehidupan di daerah perbatasan negara RI-Malaysia. Di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, warna dua negara ini bercampur aduk, tak terkecuali dalam penggunaan mata uang.
Ketika ada yang menyodorkan uang pecahan Rp10 ribu untuk membeli sekaleng minuman ringan seharga Rp 5.000 di sebuah warung , misalnya, uang kembaliannya unik. Yaitu kombinasi pecahan 1 ringgit Malaysia (RM) ditambah Rp 2.000. Kurs 1 RM di sini sama dengan Rp 3.000
"Ini kembaliannya, Pak," kata Salmah, pemilik warung di dermaga Mantikas, Kecamatan Sebatik Barat.
Bagi warga setempat, itu merupakan fenomena biasa. Tapi bagi orang yang baru menginjakkan kaki di salah satu pulau terluar RI ini, tentu akan terheran-heran.
"Kok seperti ini kembaliannya?" kata Bobby Sapulete, pria berdarah Ambon (Maluku), ketika berkunjung ke Pulau Sebatik, Selasa (29/5).
Mendapat pertanyaan seperti itu, Salmah hanya menyeringai. "Kalau engga mau dibawa pulang, ringgitnya dibelanjakan lagi saja di sini," katanya dengan enteng.