REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Wapres Boediono mengatakan pemerintah siap mengamankan APBN meskipun negara pada akhirnya memutuskan tidak jadi menaikkan harga minyak.

"Meskipun ada yang berkomentar pemerintah tidak jadi menaikan harga BBM karena ada kesepakatan dengan DPR, tetapi kami siap mengamankan APBN," kata Boediono saat menyampaikan pidato kuncinya pada Konferensi Tingkat Binggi Bisnis GlobeAsia di Jakarta, Senin (28/5).

Boediono mengungkapkan pemerintah akan mencari celah untuk meningkatkan penerimaan APBN. "Dari segi penerimaan masih kita akan cari celah-celah penerimaan misalnya seperti biaya perjalanan," katanya.

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, kata Boediono, sedang menyiapkan pinjaman contingency loan dari Bank Dunia dan beberapa negara lain secara bilateral. Pinjaman ini mirip dengan yang dilakukan Indonesia pada 2008 lalu, dimana pinjaman ini siap pakai jikalau pemerintah membutuhkan.

“Jumlahnya tidak kecil, tapi ini salah satu cara kita untuk mengamankan APBN dalam menghadapi ketidakpastian ini,” kata Wapres. 

Kemudian, koordinasi antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan adalah esensi dari setiap mekanisme penanganan krisis.

“Ini adalah momen exercise apakah pola koordinasi di antara dua institusi yang sangat penting ini berjalan dengan baik. Kita sudah punya landasannya pada 2008 lalu, namun ada hal-hal yang masih perlu kita perkuat. Tim sudah bekerja untuk melakukannya karena keduanya adalah ujung tombak dalam menghadapi krisis,” kata Wapres. 

Meskipun demikian, Boediono masih mengharapkan situasi perekonomian dunia yang terbaik dan ada pemecahan permasalahan di Eropa yang pada akhirnya bisa kembali ke situasi yang lebih baik. "Kita harus tetap waspada dan menyiapkan diri sebaik mungkin terhadap apa yg bakal terjadi," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika