Sabtu 26 May 2012 20:24 WIB

Polisi Dituding Belum Serius Atasi Narkoba

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Chairul Akhmad
 Tersangka kasus narkoba jaringan Internasional bersama barang bukti narkoba jenis shabu, ekstasi dan pil happy five.
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Tersangka kasus narkoba jaringan Internasional bersama barang bukti narkoba jenis shabu, ekstasi dan pil happy five.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepolisian dituding belum serius mengurusi masalah narkoba, khususnya di Jakarta.

Tudingan tersebut disampaikan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Didik J Rachbini, saat menggelar diskusi tentang masalah narkoba.

Kepolisian semestinya lebih serius melakukan penindakan terhadap para pengedar, bandar maupun para pemakai narkoba. Namun nyatanya, kata Didik, kepolisian saat ini dinilai terlalu sibuk mengurusi kegiatan yang sifatnya seremonial belaka, seperti pilkada dan sibuk mengurusi konser Lady Gaga.

''Sekarang malah 4.000 polisi sibuk nangani Lady Gaga, dan ratusan polisi lainnya malah mengawal saya dan pasangan cagub dan cawagub lain,'' ujar Didik, saat berdiskusi dengan wartawan di Papa Rons Pizza, Park Royale, Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (26/5).

Menurut Didik, dari segi undang-undang, Indonesia dinilai kalah tegas ketimbang Negeri Jiran, Malaysia. Di Malaysia, kata Didik, pengedar maupun bandar langsung dihukum mati sehingga bisa menimbulkan efek jera bagi lainnya. Sedangkan di Indonesia, pelakunya masih bisa kemungkinan bebas.''

Didik mengimbau, permasalahan narkoba harus segera diatasi dengan langkah tegas. Terlebih, di Jakarta sendiri, narkoba sudah merasuki semua kalangan. ''Jakarta telah menjadi bagian dari sindikasi narkoba internasional, sehingga perlu upaya pemberantasan yang tegas,'' kata Didik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement