REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI SELATAN - Becak adalah potret kemiskinan. Adanya moda tranportasi ini di jalan protokol, merupakan usaha warga untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.  Meski begitu, kereta roda tiga ini diakui lebih cocok ditempatkan di daerah pemukiman.

"Becak tidak bisa di jalan protokol. Karena keterbatasan kecepatan dan jarak. Akibatnya, pergerakan becak terbatas dan menambah kemacetan. Kalau masih dalam pemukiman mungkin bisa. Akar masalah becak adalah kemiskinan," ujar pengamat perkotaan Yayat Supriyatna, pada Jumat (24/5). Akibatnya, penyelesaian masalah becak tidak bisa tuntas.

Namun pertumbuhan becak dipandang masih bisa dikendalikan. Misalnya dengan membatasi pergerakan. Becak hanya ditempatkan pada jarak dan posisi tertentu. Pemerintah, menurut Yayat, harus mendata jumlah becak. Jika pertumbuhan becak mulai sulit dikendalikan, pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengatasi kemiskinan.

Keberadaan becak sulit digantikan. Yayat mengatakan, sebelum ada alternatif lain becak tidak mungkin dihapus. "Karena becak juga jadi solusi kemiskinan. Daripada nganggur, mending narik becak," ujarnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika