REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Anak Jalanan dari dua sanggar mendapat pelatihan jurnalistik dari mahasiswa Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Mereka adalah 60 anak dari sanggar Save Street Cild Surabaya dari Makam Rangkah dan Sanggar Alit dari Penilih, Surabaya.
Pelatihannya sendiri sudah berlangsung sejak 1 sampai 20 Mei lalu. Hari ini, Jum'at (25/5) karya anak jalanan dipamerkan di halaman belakang perpustakaan Unair kampus B. Ada lima belas tulisan yang dipajang karena dinilai menjadi 15 terbaik.
Menurut ketua panitia, Lela Latifa, kegiatan ini merupakan, bagian dari kegiatan amal komunitas mahasiswa komunikasi Unair. Anjal, seringkali luput dari perhatian pemerintah dalam hal pendidikan. Hasilnya, karya anjal akan dipamerkan dan akan dipilih pemenangnya untuk mendapat sejumlah bingkisan hadiah.
"Anak jalanan tidak sepenuhnya butuh bantuan dana, mereka juga butuh pendidikan, sebab dengan pendidikan, mereka dapat meraih cita-cita mereka yang tinggi," kata dia pada wartawan, Jum'at (25/5).
Sasaran pelatihan jurnalistik ini sudah dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan di sanggar mereka. Rata-rata usia Anjal yang menerima pelatihan ini adalah usia Sekolah Dasar (SD).
Salah satu anjal, Saropah mengungkapkan, dirinya sangat senang diajari cara menulis dan memotret. Sebab, selama ini dia hanya mendapat pendidikan di sanggar saja. Terlebih, di sanggar tidak ada latihan memotret. Dalam pelatihan dan pameran jurnalistik ini, karya. Saropah ikut dipajang di halaman belakang perpustakaan Unair.
Salah satu karya tulisan Saropah menceritakan cita-citanya sebagai guru. Menurut Saropah, dirinya ingin menjadi guru karena ingin mendidik anak yang tidak memiliki biaya seperti dirinya. Selain itu, dia juga tidak ingin teman-temannya menjadi bodoh.
"Saya ingin menjadi guru komputer," kata dia pada Republika.