Kamis 24 May 2012 22:22 WIB

Pendidikan Budaya dan Agama Pada Anak Cegah Terorisme

Penggerebekan terduga teroris oleh polisi (ilustrasi).
Foto: Republika/Muhammad Deffa
Penggerebekan terduga teroris oleh polisi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa memandang perlu pencegahan terorisme sejak dini dengan memberikan pendidikan tentang budaya dan agama kepada anak-anak.

"Jika diberikan pendidikan tersebut sejak dini, tentunya generasi mendatang akan lebih baik," kata dia pada acara Koordinasi Pencegahan Terorisme dan Pembentukan Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung di Bandar Lampung, Kamis.

Ia mengatakan bahwa pendidikan sejak dini itu sama saja mencegah perkembangan terorisme karena anak-anak akan jauh dari tindakan radikalisme. Dipastikan, kata Khofifah, tindakan terorisme tidak akan ada lagi karena pemikiran mereka sudah ditanamakan akan bahayanya tindakan terorisme yang bisa memecah belah bangsa.

"Yang ada dipemikiran mereka hanya persatuan dan kesatuan antarbangsa serta agama. Dengan begitu, akan tercipta Indonesia tanpa terorisme," katanya.

Selain itu, pencegahan aksi terorisme dapat melalui peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. "Tokoh di daerah ini amat dibutuhkan dalam pencegahan terorisme sejak dini," katanya.

Acara kerja sama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dengan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) juga dihadiri Deputi Pencegahan Terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen Agus Surya Bakti.

Sementara itu, Agus mengungkapkan aksi terorisme belakangan ini boleh dibilang sepi alias tidak terjadi. Namun, bukan berarti masyarakat Indonesia dapat mengendurkan kewaspadaannya. Menurut dia, aksi terorisme sekarang ini sudah bergeser dari aksi-aksi sebelumnya, yakni dari pemahaman agama beralih ke ideologi.

"Sejak 2000 hingga 2011, masih bergelut soal pemahaman agama. Sekarang, bergeser ke berbagai bentuk pemaksaan ideologi," kata dia.

Menurut dia, ada banyak tahapan radikalisasi, yakni praradikalisasi, identifikasi, indoktrinisasi, dan jihadisasi. "Proses ini semua ada di tengah masyarakat," katanya menegaskan. Untuk itu, kata dia, BNPT mengajak elemen masyarakat melakukan pencegahan aksi radikalisasi terorisme karena peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan dini aksi terorisme.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement